Peringati Hari Disabilitas, Puluhan Difabel di Jember Dilatih Safety Riding

Andi Saputra
Andi Saputra

Sabtu, 28 Nov 2020 22:27 WIB

Peringati Hari Disabilitas, Puluhan Difabel di Jember Dilatih Safety Riding

SETARA: Satlantas Polres Jember memberikan pelatihan berkendara pada puluhan penyandang disabilitas untuk memperingati Hari Disabilitas Internasional.

JEMBER, TADATODAYS.COM - Sekitar 34 penyandang disabilitas mendapat pelatihan sfatey riding dari Satlantas Polres Jember, Sabtu (28/11/2020). Pelatihan diberikan seputar teori dan praktek berkendara.

Pelatihan tersebut diberikan untuk memperingati Hari Disabilitas Internasional yang diperingati 3 Desember 2020 mendatang. Pelatihan diberikan sejak pukul 10.00 WIB hingga pukul 12.00 WIB.

Kasatlantas Polres Jember AKP Jimmy Heryanto Hesiolan Manurung mengatakan, terdapat dua tahap pelatihan yang harus diikuti oleh seluruh peserta. Yakni, pertama pelatihan pemahaman teori baik pemahaman terkait undang-undang berlalu lintas maupun pemahaman rambu-rambu.

Kemudian tahap kedua pelatihan  praktik berkendara. Meliputi teknik pengereman, teknik zigzag, teknik menghindar, teknik berbalik arah, dan teknik angka 8. "Kalau teori dilaksanakan secara online. Kalau praktek, peserta langsung dilatih di lapangan bagaimana cara berkendaranya," ujarnya.

Jimmy menyebut, bagi peserta yang telah diberi pelatihan, akan mendapat kesempatan mengikuti uji kompetensi berkendara. Jika lolos akan diberikan SIM D. Yakni, SIM khusus bagi pengemudi disabilitas/orang dengan kebutuhan khusus yang ingin mengendarai kendaraan.

Sementara itu, salah seorang peserta bernama Mohamad Goni merespons positif pelatihan tersebut. Dengan begitu, ia memahami aturan berkendara. Pada ini, ia mencoba kesempatan uji kompetensi berkendara. “Saya optimistis lolos ujian dan dapat SIM D khusus roda tiga," katanya.

Peserta lain, Yanik Haryati seorang perempuan difabel mengaku, untuk dapat berkendara layaknya orang normal, dirinya harus menghabiskan dana sebesar Rp 26 juta. Uang puluhan juta itu untuk kebutuhan modifikasi.

Ia berharap bisa lolos ujian dan mendapat SIM D. "Selama ini kan saya naik sepeda motor tidak pernah jauh. Hanya sekitar rumah saja. Kalau punya SIM nanti lebih aman saat berkendara,” jelasnya. (as/sp)


Share to