Peringati Harlah 95, PCNU Kota Probolinggo Instruksikan Istighotsah dan Tahlil

Amelia Subandi
Amelia Subandi

Thursday, 28 Jan 2021 16:52 WIB

Peringati Harlah 95, PCNU Kota Probolinggo Instruksikan Istighotsah dan Tahlil

SEDERHANA: PCNU Kota Probolinggo memperingati harlah ke-95 tahun ini dengan cara sederhana, yakni istighotsah dan tahlil. Hal itu berkaitan dengan belum meredanya pandemi covid-19.

PROBOLINGGO,TADATODAYS.COM - PCNU Kota Probolinggo menginstruksikan setiap Majelis Wakil Cabang (MWC) melakukan istighotsah dan tahlil. Hal itu dilakukan untuk memperingati hari lahir (harlah) NU ke-95, yang diperingati setiap 31 Januari.

Hal itu disampaikan Ketua PCNU Kota Probolinggo Samsur pada tadatodays.com, Kamis (28/1/2021). Peringatan harlah pun menurut Samsur harus dilaksanakan secara sederhana. Mengingat saat ii masih dalam situasi pandemi covid-19.

“Karena itu, dalam peringatan harlah NU tahun ini, mari kita sama-sama berdoa agar pandemi covid-19 ini segera berlalu. Sehingga kita bisa beraktivitas dengan normal," terangnya.

Selain berdoa untuk keselamatan bangsa dan warga negara agar pandemi segera berakhir, istightisah dan tahlil juga dimaksudkan untuk mendoakan para pendiri dan ulama yang selama ini berkhidmat untuk NU.

Peringatan harlah menurut pria yang juga Kasubbag TU Kemenag Kota Probolinggo ini, juga dilakukan hingga ke tingkat ranting. “Mar mendoakan keselamatan bangsa dan juga para tokoh NU, yang kontribusinya untuk Indonesia dan NU luar biasa,” jelasnya.

Samsur juga mengimbau agar seluruh warga NU mematuhi aturan pemerintah. Terutama berkaitan dengan upaya bersama mengantisipasi pandemi covid-19. Yakni dengan memathui protokol kesehatan. Seperti memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan.

Salah satu program pemerintah yang saat ini tengah gencar disosialisasikan, berkenaan dengan vaksinasi Covid-19. Pihaknya merasa perlu memberikan pemahaman dan sosialisasi kepada masyarakat bahwa vaksin aman.

NU menurut Samsur, akan terus berupaya menjadi garda terdepan dalam membela bangsa dan negara Indonesia. “Sebagai warga NU, wajib hukumnya mempertahankan kemerdekaan dan kebangsaan dengan moderasi agama,” tegasnya. (mel/sp)


Share to