Perusahaan Garmen di Probolinggo Ini Ikut Produksi APD Berstandar WHO

Mochammad Angga
Tuesday, 31 Mar 2020 20:17 WIB

TELITI: Walikota Probolinggo, Habib Hadi Zainal Abidin mengunjungi PT Putrateja Sampurna di Jalan Brantas yang tengah memproduksi APD (Alat Pelindung Diri) bagi tenaga kesehatan.
PROBOLINGGO, TADATODAYS.COM - Kelangkaan Alat Pelindung Diri (APD) di sejumlah rumah sakit yang menangani pasien yang terinfeksi virus corona, membuat perusahaan swasta ini berbelok arah. PT Putrateja Sampurna yang sebelumnya memproduksi pakaian kini membuat APD sesuai dengan standar WHO (World Health Organization). Pesanan datang dari pemerintah pusat yang meminta dibuatkan dua juta APD.
Pabrik di Jalan Brantas, Kelurahan pilang, Kabupaten Probolinggo ini pun dalam sehari bisa memproduksi hingga 4.000 APD dalam berbagai ukuran.
"Dalam sehari kami bisa memproduksi 10.000 APD dari dua lokasi. Setiap hari kami produksi dan ini tidak diperjualbelikan atau diberlakukan sebagai bisnis. Kami lakukan produksi sampai 2 juta pieces," ujarnya Supriono, owner perusahaan.
Walikota Habib Hadi, saat berkunjung mengapresiasi yang dilakukan perusahaan. Terlebih merebaknya pandemi virus corona menjadikan APD sebagai kebutuhan utama para tenaga kesehatan (nakes).

"Saya melibatkan seluruh perusahaan garment untuk membuat APD. Termasuk PT Eratex Djaja saya ajak berpartisipasi dalam membuat APD ini. Namun hasil pembahasan tadi, kekurangan bahan saja. Tapi dari PT Putrateja juga sudah membuat," tambahnya.
Habib Hadi mengatakan pihak Pemkot Probolinggo akan membantu mengatasi kendala bahan yang dialami PT Eratex. "Nanti kami berikan akses dan kemudahan. Juga akan disampaikan ke Bu Gubernur Khofifah Indar Parawansa," jelasnya.
Sementarairu juru bicara penanganan covid 19, dr. Abrar Kuddah mengatakan bahan pembuatan APD membutuhkan bahan khusus. Yakni dupont tyvek, sponge dengan ketebalan 75 gram dan polyester yang direkomendasikan oleh World Health Organization (WHO) adalah dupont tyvek.
“Yang pertama karena dupont tyvek tidak terlalu tebal, sehingga partikel sangat kecil ukuran 0,3 ml tidak masuk dan tidak menyerap air. Idealnya satu kali pakai," ujarnya. (ang/hvn)




Share to
 (lp).jpg)