Petani di Kota Probolinggo Meninggal Tersambar Petir saat Membajak Sawah
Alvi Warda
Wednesday, 22 Jan 2025 05:21 WIB
PROBOLINGGO, TADATODAYS.COM - H. Bakri atau Muksan (64), warga Kelurahan Jrebeng Kulon, Kecamatan Kedopok Kota Probolinggo meninggal dunia saat membajak sawahnya di tengah guyuran hujan deras, Selasa (21/1/2025). Tubuh Muksan tersambar petir.
Sawah Muksan terletak di Jalan Indragiri, masuk Kelurahan/Kecamatan Kanigaran. Muksan bersama rekannya membajak sawah sejak pukul 10.00 WIB. Pukul 14.30 WIB, Muksan dinyatakan meninggal dunia.
PEMAKAMAN: Warga memakamkan Muksan.
Berdasarkan rekaman video milik warga sekitar yang menyaksikan, Muksan sempat diberikan pertolongan CPR. Namun, nyawa warga Jalan Sungai Kampar, RT 1 RW 5 itu tidak tertolong.
Menurut Indah, warga sekitar, Muksan tidak sendirian saat membajak sawah. Ada rekannya yang menemani. "Mereka itu sudah dari pagi di sawah, sampai hujan itu belum berhenti," katanya.
Saar tersambar petir, rekannya berteriak minta tolong. Warga kemudian menghampiri dan memberikan pertolongan pertama. Namun, tidak berhasil. "Saya gak tahu kalau petir nyambar beliau (Muksan, red). Temannya itu yang teriak," ujar Indah.
Sementara itu, Kapolsub Sektor Kedopok Ipda Hari DJ mengatakan, Muksan meninggal dunia pukul 14.30 WIB. "Beliau warga Kedopok, namun sawahnya di Kanigaran," katanya melalui sambungan telepon Senin malam.
Jajaran Polsek Kedopok kemudian mendatangi sawah. "Korban meninggal di sawah korban sendiri yang masuk Jalan Indragiri. Nama korban Muksan atau H. Apri, usia 64 tahun," katanya.
Menurut Ipda Hari, Muksan saat itu memang membajak sawah bersama rekannya mulai pukul 10.00 WIB. "Tiba-tiba pukul 14.30 WIB ada petir menyambar korban. Korban tergeletak dan meninggal di tempat," ucapnya.
Warga dan kepolisian membawa jenazah Muksan ke rumah duka. Keluarga menolak untuk divisum karena menerima kepergian Muksan. "Akhirnya kami sarankan untuk membuat surat pernyataan penolakan visum, korban sudah dimakamkan," tuturnya. (alv/why)
Share to