Petani Muda Probolinggo Berhasil Ekspor Bawang Merah ke Mancanegara

Fandi Purbantoro
Fandi Purbantoro

Sunday, 28 Aug 2022 17:30 WIB

Petani Muda Probolinggo Berhasil Ekspor Bawang Merah ke Mancanegara

EKSPOR: Aslam Ali Yafi, petani muda Kota Probolinggo yang berhasil memasarkan bawang merah Probolinggo ke luar negeri.

PROBOLINGGO, TADATODAYS.COM - Bawang merah Probolinggo merupakan komoditas andalan yang membanggakan. Kualitas terbaiknya sudah terkenal ke seluruh penjuru Indonesia. Bahkan bawang merah dari Probolinggo berhasil menembus pasar luar negeri.

Aslam Ali Yafi, 26, adalah seorang petani muda asal Kota Probolinggo yang berhasil mengekspor bawang merah Probolinggo sampai ke luar negeri. Menurutnya, dari sisi harga, bawang merah Probolinggo tergolong tinggi. Tetapi dia menegaskan bahwa harga tinggi itu setimpal dengan dengan kualitas produknya.

“Bawang merah Probolinggo sendiri termasuk memiliki harga yang relatif tinggi, karena linear dengan kualitas yang dipunya dari sisi warna, kadar air, dan aroma,” tutur Ali, panggilan akrab Aslam Ali Yafi saat ditemui tadatodays.com, Jumat (26/8/2022).

Menurut Ali, kualitas bawang merah Probolinggo harus terus diperhatikan dan dijaga. Sebab, bawang merah Probolinggo telah memiliki banyak penggemar, bukan hanya di pasar lokal melainkan juga pasar mancanegara.

TERKENAL: Bawang merah Probolinggo yang sudah terkenal di berbagai daerah. Harganya setimpal kualitasnya.

“Sebagai bukti konkretnya, kami bisa ekspor bawang merah Probolinggo dan ternyata produknya juga digemari di pasar mancanegara,” ungkap pemuda lulusan Asia Pasific University, Malaysia ini.

Ali menyatakan, permintaan ekspor bawang merah Probolinggo masih sangat terbuka lebar. “Peluangnya dari aku personal, beberapa sudah kontak dan secara reguler meminta dikirim satu minggu satu container. Itu masih satu buyer saja, belum buyer yang lain. Jadi, peluangnya masih cukup besar,” ungkap Ali.

Untuk September 2022, Ali mengaku sudah menerima permintaan 14 ton bawang merah per minggunya. “Untuk sekarang ini dalam waktu satu minggu permintaannya sekitar 14 ton.  Dan akan ada lagi permintaan di bulan September,” ungkapnya.

Saat ditanya terkait kendala dan tantangan ke depan, Ali menyebutkan jumlah pasokan harus terus dijaga dan ditingkatkan. Sebab, permintaannya terus bertambah. “Untuk memenuhi pasokan, kita bekerja sama juga dengan beberapa petani. Tentunya masih membuka lebar kerjasama dengan lebih banyak petani bawang merah lagi, khususnya di Probolinggo,” ucapnya.

Ali kini telah berhasil membuktikan bahwa sebagai petani muda, dirinya tidak kalah bersaing dengan petani senior yang telah memiliki lebih banyak pengalaman. “Menurut saya sekarang umur bukanlah faktor kuat untuk menentukan kamu bisa atau enggak. Kalau kita dibandingkan dengan pemain lama, pengalaman kita memang lebih minim, tetapi kita memiliki knowledge dan kesempatan akses pemasaran yang lebih luas,” tuturnya percaya diri. (*/fp/why)


Share to