Pokcoy Jadi Es Krim, Cara Kreatif PKK Pohsangit Kidul Kota Probolinggo Bikin Anak Senang Makan Sayur

Amelia Subandi
Amelia Subandi

Thursday, 18 Sep 2025 19:07 WIB

Pokcoy Jadi Es Krim, Cara Kreatif PKK Pohsangit Kidul Kota Probolinggo Bikin Anak Senang Makan Sayur

DARI SAYUR: Es krim yang dibikin Ika Amalia, warga RT 3 - RW 2 Kelurahan Pohsangit Kidul, Kecamatan Kademangan, Kota Probolinggo bersama TP PKK kelurahannya.

PROBOLINGGO, TADATODAYS.COM - Sayur mayur, penting untuk tumbuh kembang anak. Namun, masa kini, kebanyakan anak-anak susah mengonsumsi sayur. Nah, Ika Amalia, warga RT 3 - RW 2, Kelurahan Pohsangit Kidul, Kecamatan Kademangan Kota Probolinggo, punya cara kreatif membuat anak-anak jadi suka makan sayur. Ika menyulap sayur menjadi es krim.

Dengan wujud es krim, berbagai kandungan penting dalam sayur, tetap bisa diserap oleh tubuh anak anak tanpa adanya penolakan. Ika Amalia membuat es krim dari sayur, bersama Tim Penggerak (TP) PKK di kelurahannya melalui rumah pangan beragam, bergizi seimbang dan aman (B2SA).

“Anak-anak kebanyakan tidak suka sayur namun sangat menyukai es krim. Makanya kami berinovasi untuk menyulap sayur menjadi es krim. Alhamdulillah, berhasil membuat anak-anak ketagihan,” kata Ika saat ditemui pada Kamis (18/9/2025) siang.

Terbukti, es krim sayur yang dibuat oleh Ika bersama dengan beberapa ibu PKK lainnya cukup digemari. Bahkan pada saat acara posyandu, beberapa skali es krim sayur tersebut disajikan dan habis.

Bahkan, dalam satu bulan ini, Ika sudah berhasil menjual sekitar 1.000 cup dengan berbagai rasa. “Satu cup kecil kami hargai Rp 2 ribu saja. Banyak yang pesan online juga dan gratis ongkir dengan catatan ada batas minimal pembeliannya,” imbuhnya.

Adapun beragam sayur yang telah dibuat es krim oleh Ika beserta ibu PKK lainnya yakni, bayam, jagung, kangkung, bayam merah, pakcoy dan beragam sayur lainnya. “Anak anak ini rata-rata tertarik dengan warnanya. Jadi kebanyakan dari mereka tidak tahu jika bahan dasarnya terbuat dari sayur. Bahkan, es krim pokcoy yang kita campur dengan tape, kata anak anak rasanya seperti alpukat,” ucap Ika sembari mempraktekan pembuatan es krim dari sayur pakcoy.

Lantaran anak-anak suka dengan warna yang mentereng, maka dalam proses pembuatannya pun tak jarang ia tambahkan pewarna alami. Namun hal itu hanya berlaku bagi beberapa sayur yang warnanya pudar saja. “Kayak pakcoy ini, kan warnanya hijau puyeh. Nah agar lebih menarik lagi, saya tambahkan pewarna alami, sehingga hijaunya lebih mentereng dan anak anak suka,” ucap Ika.

Namun untuk sayur lainnya yang pada saat proses selesai warnanya tetap mentereng, maka Ika tidak lagi menambahkan pewarna. “Seperti jagung, buah naga dan beberapa lainnya itu kan warnanya sudah mentereng. Jadi tidak perlu lagi ditambahkan pewarna,” katanya

Menurut Ika, dalam satu kali proses pembuatannya sekitar satu jam. Dengan perhitungan satu kali adonan bisa sampai dengan 100 cup es krim kecil. “Biasanya saya produksinya seminggu tiga hingga 4 kali. Satu kali produksi bisa sampai 3-4 resep. Satu resep bisa jadi 100 cup,” kata Ika.

Yang jelas, dengan inovasi yang dibuatnya itu. Ia berharap asupan nutrisi yang ada pada sayur juga dapat diserap oleh tubuh anak-anak. Sehingga dapat membantu memenuhi kebutuhan vitamin demi tumbuh kembang sang buah hati.

“Jadi banyak anak-anak tidak tahu jika itu terbuat dari sayur. Kadang kita memang tidak bilang. Tujuannya biar anak tersebut suka dan menghabiskan es krimnya. Soalnya mereka kan sukanya melihat warnanya. Mengingat kadang ada anak yang tidak mau nyoba ketika bilang terbuat dari sayur,” papar Ika.

Terakhir, ia berharap inovasi yang dibuatnya itu bisa ditiru oleh ibu yang lainnya. Sehingga tujuan untuk memberikan vitamin pada anak tercapai. “Atau paling tidak, bisa pesan lewat kami,” kata Ika kemudian tersenyum. (mel/why)


Share to