Polisi Periksa Pelaku Teror Wafer Berisi Silet, Ini Motifnya

Andi Saputra
Andi Saputra

Thursday, 05 Aug 2021 20:46 WIB

Polisi Periksa Pelaku Teror Wafer Berisi Silet, Ini Motifnya

NYLENEH: Agan Bambang Herlambang, pelaku teror wafer berisi silet saat digelandang polisi. Kepada penyelidik, ia mengaku melakukan teror tersebut karena sebelumnya ia kerap mendapat perlakuan yang sama dari orang tak dikenal.

JEMBER, TADATODAYS.COM - Pelaku pembuat dan pemberi wafer dan makanan ringan lain berisi benda-benda tajam di Lingkungan Kreongan, Kelurahan Jember Lor, Kecamatan Patrang, Kabupaten Jember, telah diamankan dan dimintai keterangan oleh kepolisian. Kepada polisi, pelaku mengaku melakukan perbuatan membahayakan it karena sedang mengamalkan ilmu tertentu.

Pelakunya bernama Agan Bambang Herlambang ,42, warga Kelurahan Jember Lor. Ia ditangkap Polsek Patrang Bersama Resmob Polres Jember di sebuah rumah makan, Selasa (3/8) siang lalu.

Berdasarkan hasil penggeledahan di rumahnya dan keterangan pelaku, polisi telah menemukan bukti kuat bahwa Agan merupakan pelaku teror tersebut. Saat ini pelaku telah diamankan di Mapolres Jember dan masih menjalani pemeriksaan lebih lanjut.

Fakta lain terkait pelaku yang diperoleh tadatodays.com dari tetangga dekat korban yang enggan disebutkan namanya, menyebutkan bahwa sejak tahun 2012, Agan tinggal seorang diri di rumah peninggalan orangtuanya. Agan belum pernah menikah.

Semenjak kedua orangtuanya meninggal dunia, Agan semakin tertutup dan enggan berbaur dengan tetangga kecuali kepada orang tertentu.

Agan juga diketahui mempelajari ilmu goib dan sempat melakukan pertapaan di hutan daerah Lumajang. "Dia belajar ilmu tapi tidak ada gurunya, belajar sendiri gitu," katanya.

Agan juga diketahui pernah bekerja sebagai karyawan SPBU, namun pada tahun 2015 Agan diberhentikan dengan alasan tidak profesional. Sejak itupula, ia tidak pernah lagi bekerja.

Sementara dari keterangan Kasat Reskrim Polres Jember AKP Komang Yogi Arya Wiguna, Agan mengaku melakukan teror sebagai tolak balak lantaran dirinya juga merasa dikirim makanan tertentu oleh orang tidak dikenal. "Keterangan tersangka paranoid," kata Komang.

Komang menambahkan, pihaknya masih mendalami kasus tersebut. “Motif utamanya masih kita dalami," ujarnya.

Keterangan lain disampaikan oleh ayah korban wafer silet, Muhammad Yasin. Setelah pelaku ditangkap, Yasin merasa kaget karena pelakunya adalah tetangganya sendiri yang jarak rumahnya tidak jauh.

Yasin juga mengaku bahwa dirinya mengenal akrab dengan pelaku, karena selama ini sering bertegur sapa. Yasin tidak memahami kehidupan pribadi pelaku. Yang dia ketahui, Agan juga pernah kuliah di salah satu perguruan tinggi di daerah Malang. (as/don)


Share to