Positif Covid-19, Kepala Puskesmas Gending Meninggal

Zainul Rifan
Zainul Rifan

Wednesday, 10 Feb 2021 20:09 WIB

Positif Covid-19, Kepala Puskesmas Gending Meninggal

DIKEBUMIKAN: Jenazah almarhum dokter Syaiful Bahri, saat diturunkan dari mobil ambulans untuk dimakamkan di TPU Leces. (foto: Ugas Irwanto)

PROBOLINGGO, TADATODAYS.COM - Kabar duka datang dari tenaga kesehatan Kabupaten Probolinggo. Kepala Puskesmas Gending, dr. Syaiful Bahri,  meninggal dunia pada Rabu (10/2/2021). Ia meninggal dunia setelah beberapa hari dirawat di Rumah Sakit Lavalette, Kota Malang, dengan keluhan sesak nafas akibat terkonfirmasi positif covid-19.

Hal itu disampaikan oleh dr. Dewi Vironica, Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Probolinggo. Ia mengatakan, dokter Syaiful terpapar covid-19 pada 23 Januari 2021 bulan lalu. Saat itu almarhum mengalami sakit batuk yang kemudian diperiksakan melalui swab dengan metode Pholymerase Chain Reaction (PCR), dan hasilnya positif. Karena sesak nafas, maka almarhum dirawat di RS Wonolangan, Dringu.

Beberapa hari menjalani perawatan, kondisinya tak kunjung pulih. Karenanya, pihak RS Wonolangan mencarikan RS rujukan di wilayah Surabaya dan Malang, namun ternyata semua penuh.

Sehingga sesuai permintaan keluarga, almarhum dipindah ke RSUS Mohamad Saleh Kota Probolinggo. "Baru beberapa hari ini dirawat di RS Lavalette," jelasnya.

Namun takdir berkata lain. Belum seminggu dirawat, Syaiful dinyatakan meninggal dunia pada Rabu (10/02/2021) sekira pukul 09.45 WIB. Almarhum kemudian dikebumikan di TPU Leces, yang tak jauh dari rumah duka di Kecamatan Leces, Kabupaten Probolinggo.

Diduga, almarhum tertular dari salah satu tempat isolasi rumah sehat Kabupaten Probolinggo. Mengingat almarhum sebagai kepala penanggung jawab di tempat tersebut.  "Ini menjadi pengingat bagi kita semua, bahwa covid ini bisa menyerang siapa saja," kata dokter asal Balikpapan, Kalimantan Timur ini.

Sementara untuk tracing baik dari pihak keluarga, orang terdekat, atau pegawai Puskesmas Gending, sudah dilakukan sejak dokter Syaiful diketahui positif pertama kali. Beruntung, semua tidak ada yang positif. (zr/don)


Share to