PPATK Mengajar di SMKN 1 Kota Probolinggo, Mengedukasi dan Mencegah Tindak Pidana Pencucian Uang
Amelia Subandi
Wednesday, 22 Jan 2025 14:34 WIB
PROBOLINGGO, TADATODAYS.COM - Program PPATK Mengajar menyambangi pelajar SMKN 1 Kota Probolinggo, Rabu (22/1/2025). Kegiatan ini digelar dengan tujuan utama memberikan pemahaman sekaligus pencegahan Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) kepada generasi muda.
Program ini diinisasi oleh Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) dengan Bank Jatim dan Pemerintah Kota Probolinggo. Kalangan pelajar SMA sederajat diedukasi dan dibangun kesadarannya dalam membentuk Generasi Muda Anti Pencucian Uang.
Menurut Kepala Pusat Pemberdayaan Kemitraan Anti Pencucian Uang dan Pencegahan-Penanganan Terorisme pada PPATK Supriadi, program ini merupakan kerjasama PPATK dengan akademisi, perguruan tinggi, maupun tingkat sekolah menengah atas. Program ini sebagai salah satu strategi mitigasi risiko agar sejak dini generasi muda Indonesia peduli untuk mencegah dan memberantas tindak pidana pencucian uang.
"Dengan harapan agar sejak dini generasi muda indonesia aware atau peduli, untuk mencegah atau memberantas tidak pidana pencucian uang," katanya.
Pengetahuan tentang pencucian uang adalah turunan dari kejahatan sebelumnya, seperti halnya korupsi, narkoba, judi online dan kejahatan lainnya. Lewat kegiatan PPATK mengajar, juga sebagai upaya pencegahan maraknya praktik-peaktik pencucian uang.
“Generasi muda lebih rentan terpapar dan berpotensi menjadi pelaku, maupun korban. Metode penyampaian yang kami pakai kepada para pelajar juga melalui kegiatan having fun dan interaktif. Sehingga ilmunya dapat dipahami,” ungkapnya.
Hal senada diungkapkan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Probolinggo Siti Romlah. Menurutnya, di usia sekolah, utamanya kalangan pelajar SMA/SMK dan sederajat, adalah usia pemula. Mereka rentan sekali menjadi korban maupun menjadi pelaku. Hal ini dikarenakan, kurangnya pemahaman oleh para pelajar terhadap pencucian uang.
Kalangan pelajar adalah usia rawan yang lebih mengedepankan kesetiakawanan sehingga mudah terpengaruh oleh situasi dan kondisi lingkungan dan temannya.
"Para pelajar ini banyak yang masih belum mengetahui skema maupun alur-alur pendanaan terorisme. Kegiatan ini bekal untuk pelajar, agar mereka memiliki pengetahuan pencucian dan pendanaan terorisme sehingga para pelajar memiliki pengendalian yang kuat," katanya.
Sementara, Program PPATK Mengajar menurut Kepala SMKN 1 Kota Probolinggo Dwi Anggraeni, merupakan program yang langka. Ini sangat dibutuhkan kalangan pelajar. Sebab kalangan pelajar saat ini menjadi sasaran empuk para pelaku tindak pidana kejahatan uang.
“PPATK Mengajar strategi yang tepat masuk kedalam lembaga pendidikan. Sebagai upaya dari bentuk pencegahan, para guru dan siswa juga sama-sama mendapat edukasi tentang pencucian uang,” urainya. (mel/why)
Share to