Prihatin Minimnya Baju Hazmat, Mantan Buruh Migran Jahit dan Sumbangkan ke PMI

Andi Saputra
Andi Saputra

Tuesday, 24 Nov 2020 17:51 WIB

Prihatin Minimnya Baju Hazmat, Mantan Buruh Migran Jahit dan Sumbangkan ke PMI

PEDULI: Humas PMI Jember Ghufron Eviyan Efendi menerima bantuan baju hazmat dari Koordinator Desbumi Kecamatan Wuluhan Jumiatun.

JEMBER, TADATODAYS.COM - Sejumlah ibu rumah tangga mantan buruh migran yang tergabung dalam kelompok Desa Peduli Buruh Migran (Desbumi) di Kecamatan Wuluhan, Kabupaten Jember, memberikan bantuan alat pelindung diri (APD) pada PMI Jember.

APD dalam bentuk baju hazmat itu dibuat sendiri oleh mereka. Bantuan diberikan, menyusul habisnya stok hazmat untuk relawan PMI habis. Padahal, APD tersebut digunakan relawan untuk memakamkan jenazah terkonfirmasi Covid-19.

Koordinator Desbumi Kecamatan Wuluhan Jumiatun mengatakan, pihaknya prihatin dengan kondisi tersebut. Dengan keahlian menjahit yang dimiliki dirinya bersama mantan buruh migran lain, mereka kemudian menjahit sebanyak 50 baju untuk diserahkan pada relawan.

"Kami di Desbumi ini tahu dari media kalau PMI Jember tidak bisa bertugas karena kehabisan stok baju Hazmat. Kita prihatin dengan kondisinya, kemudian memberikan sumbangan sebanyak 50 baju Hazmat ini," katanya, Senin (23/11/2020).

Jumiatun mengatakan, kemampuan menjahit dan membuat baju Hazmat itu, didapat dari pelatihan dan tutorial yang diberikan dari Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Kemennakertrans).

"Kami dibantu oleh migrant care. Sehingga kita mantan TKW ini bisa menjalankan usaha mendapatkan hasilnya," ulasnya. Karena merasa pernah terbantu itu, pihaknya pun bermaksud membalas kebaikan itu dengan juga memberikan manfaat yakni kegiatan menyumbang itu.

Dikonfirmasi terpisah, Humas PMI Jember Ghufron Eviyan Efendi mengatakan, pihaknya sangat berterima kasih dengan adanya bantuan APD baju Hazmat tersebut. 

"Memang kita butuh APD ini untuk menjalankan tugas terkait pengantaran dan penjemputan jenazah covid-19 dari rumah sakit menuju pemakaman," ujarnya.

Dengan adanya APD baju hazmat itu, pihaknya langsung bergerak untuk kembali bertugas. Kebetulan, ada permintaan ambulans jenazah dari rumah sakit. Karena itu, relawan langsung memanfaatkan baju hazmat tersebut. Diketahui, setiap hari ada sekitar 5 sampai 6 jenazah rerkonfirmasi covid-19 yang mereka tangani. (as/sp)


Share to