Produksi Garam di Kota Pasuruan Lesu, Terdampak Anomali Cuaca

Amal Taufik
Thursday, 17 Jul 2025 15:56 WIB

GARAM: Produksi garam di Kota Pasuruan terdampak anomali cuaca.
PASURUAN, TADATODAYS.COM - Cuaca tak menentu atau anomali cuaca, dirasakan dampaknya oleh para petani garam di Kota Pasuruan. Menurut petani, hingga memasuki Juli, produksi garam belum benar-benar normal.
Ketua Himpunan Masyarakat Petani Garam (HMPG) Kota Pasuruan Abdus Somad mengungkapkan, biasanya mulai Juni petani garam mulai mempersiapkan lahan hingga mengatur sirkulasi air laut. Lalu pada Juli, petani sudah bisa panen garam.
Namun saat ini, hingga bulan pertengahan Juli, baru beberapa petani yang sudah panen. Itu pun hasilnya tidak maksimal.
ANOMALI: Petani garam di Kecamatan Panggungrejo, Kota Pasuruan.
"Kalau hitungannya kan sekarang sudah masuk musim kemarau. Asumsinya kemarau berjalan enam bulan. Tapi bisa lihat sendiri, cuaca tidak menentu. Beberapa waktu kemarin juga turun hujan," kata Somad saat ditemui tadatodays.com, Kamis (17/7/2025).

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebut, hasil prediksi curah hujan bulanan menunjukkan bahwa anomali curah hujan terjadi sejak Mei 2025. Kondisi ini diprediksi terjadi hingga bulan Oktober 2025.
Somad menyebut, jika cuaca normal, pada bulan Juli panen garam sudah mulai stabil. Untuk lahan seluas 50X18 meter, misalnya, petani garam bisa memanen garam dengan berat total 7 sampai 8 ton.
"Kalau tahun-tahun yang dulu, bulan Juni turun, awal bulan Juli produksi garam sudah melimpah. Kalau sekarang, ya cuacanya seperti ini, akhirnya masih lesu. Tapi untungnya harga di pasaran saat ini masih lumayan," ujarnya.
Mahmud (67), petani garam di Kelurahan Panggungrejo, Kecamatan Panggungrejo, membenarkan hal tersebut. Ia mengaku, sudah memulai produksi garam sejak awal Mei lalu.
Lahan Mahmud memang sudah panen, tapi jumlahnya sangat kecil. Ia mengaku, proses produksinya memakan waktu hingga 2,5 bulan di lahan 52 x 18 meter. Mei mulai produksi, Juli baru panen. Hasilnya pun hanya 5 ton. Padahal, di lahan yang dia kerjakan, produksi garam biasanya 7 hingga 20 hari dengan hasil 7-8 ton tiap panen.
"Bagaimana, hujan terus. Biasanya saya 20 hari sudah bisa panen. Ini 2,5 bulan baru panen satu kali. Bulan Juli ini mungkin tanggal 20 besok bisa panen lagi," kata Mahmud. (pik/why)

Share to
 (lp).jpg)