Program Sirkuit Samawa KKN Mayangan, Tingkatkan Wawasan Kebangsaan Melalui Permainan

Mochammad Angga
Mochammad Angga

Monday, 30 Aug 2021 18:27 WIB

Program Sirkuit Samawa KKN Mayangan, Tingkatkan Wawasan Kebangsaan Melalui Permainan

ANTUSIAS: Anak-anak tampak bersemangat memainkan Sirkuit Samawa dipandu mahasiswa KKN Mayangan UPM. Mereka juga mengikuti arahan yang ada di kertas petunjuk permainan.

PROBOLINGGO, TADATODAYS.COM - Mahasiswa Universitas Panca Marga (UPM) Probolinggo meluncurkan program Sirkuit Samawa. Program ini merupakan permainan  yang diinisiasi oleh mahasiswa yang melakukan Kuliah Kerja Nyata (KKN), untuk mendukung peningkatan kemampuan wawasan kebangsaan bagi peserta didik di masa pandemi covid-19.

Kegiatan tersebut dilaksanakan mahasiswa UPM yang sedang melaksanakan KKN di Sukabumi, Manguharjo, dan Wiroborang atau yang disingkat dengan SAMAWA. Kegiatan yang bertema “Pemberdayaan Siswa dan Pelaku Usaha di Masa Pandemi” dilaksanakan mulai tanggal 2 hingga 31 Agustus 2021.

Dalam program itu, mahasiswa menerapkan permainan pada 2 sampai 5 orang peserta didik. Pembelajaran mengadopsi konsep permainan tradisional seperti monopoli itu, bertujuan merangsang pemahaman terkait wawasan kebangsaan dan implementasinya.

INOVATIF: Permainan Sirkuit Samawa ini menjadi program unggulan KKN Mayangan UPM. Rencananya, jika peminatnya banyak, permainan ini akan dibuat versi online-nya.

Seperti melatih berhitung, mempraktekkan gerakan baris-berbaris, praktek menyanyikan lagu nasional atau daerah, menghafal sekaligus memahami sejarah dan terbentuknya 4 pilar negara Indonesia. Yakni, Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika.

Pada permainan itu, disiapkan kertas berisi 34 petak. Dalam kartu tertulis angka sebagai petunjuk bagaimana peserta menjalankan permainan. “Jumlah bedak itu mengartikan ada 34 provinsi di Indonesia, jalan permainan diambil dari peta jalan di tiga kelurahan dan namanya diangkat sesuai tempat KKN,” kata Inneke Agustin, 25, mahasiswa asal Kelurahan Mayangan

Permainan ini juga dimaksudkan untuk mengurangi ketergantungan anak pada gadget. Ia bersama mahasiswa berpikir bagaimana peserta didik tidak disibukkan dengan ponsel. Tetapi mengalihkan dengan akivitas pengembangan emosional dan interaksi peserta didik dalam sebuah permainan.

GEMBIRA: Permainan Sirkuit Samawa tak hanya memberikan edukasi pada anak-anak, namun juga memberikan hiburan di tengah terbatasnya aktivitas mereka di sekolah selama pandemi.

Senada dengan Inneke, Galuh Lingga Martha, 29, mahasiswa asal Kelurahan Wiroborang mengatakan, permainan tersebut dapat dimainkan oleh seluruh kalangan. Namun diprioritaskan pada anak SD kelas 5. Ternyata, respons anak-anak luar biasa. “Sudah disosialisasikan ke SD dan SMKN 1 Kota Probolinggo,” ujarnya.

Tak hanya program yang menyasar anak-anak, mahasiswa UPM juga melakukan pendampingan pada kelompok masyarakat. Baik itu pelaku UMKM, pendampingan belajar siswa dengan metode life skill, lomba foto virtual, dan sosialisasi pencegahan Covid-19. Termasuk melakukan penyemprotan disinfektan dan pembagian masker.

KOMPAK: Mahasiswa KKN Mayangan UPM foto bersama di sela-sela kegiatan bersama DPL Harmoko dan Camat Mayangan Muhammad Abbas.

Diketahui, mahasiswa yang melakukan KKN ada 16 orang dengan 1 dosen pembimbing lapangan (DPL). Berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, KKN tahun 2020 dan 2021 ini digelar di lingkungan masing-masing peserta.

Sementara itu, Harmoko yang merupakan DPL mengatakan, permainan ini untuk membantu peserta didik meningkatkan wawansan kebangsaan. Sekaligus menghibur anak didik dalam sebuah pembelajaran. Ia berharap permainan samawa tersebut dapat di daftarkan sebagai Hak Kekayaan Intelektual.

Jika permainan itu bisa menjadi HAKI, maka ada permainan asli dari Probolinggo yang bisa dibanggakan. “Alhamdulillah, seperti di Kampung Nila, masyarakat dan anak didik antusias dalam memainkannya. Bila memang banyak peminatnya, akan dijadikan permainan online,” ujarnya. (*/ang/sp)


Share to