Puasa Hari Pertama, Bazar Takjil di Kraksaan Diserbu Pembeli

Zainul Rifan
Zainul Rifan

Sunday, 03 Apr 2022 20:36 WIB

Puasa Hari Pertama, Bazar Takjil di Kraksaan Diserbu Pembeli

TAKJIL: Para pedagang berjejer di ruas jalan di timur Alun-alun Kota Kraksaan, untuk menjajakan dagangannya kepada pembeli yang berburu menu takjil. Di hari pertama puasa, Jumat (3/3/2022), bazar takjil di Kraksaan itu diburu pembeli.

PROBOLINGGO, TADATODAYS.COM - Saban bulan Ramadan, aneka menu takjil banyak diburu oleh umat Islam untuk buka puasa. Seperti tersedia di bazar takjil yang digelar di timur Alun-alun Kota Kraksaan, dan dibuka sejak Minggu (3/4/2022) sore.

Dari pantauan tadatodays.com, ratusan warga berdatangan ke bazar tersebut untuk membeli makanan dan minuman yang tersedia. Seperti, sosis, aneka gorengan, kue, es kopyor, dan es degan.

Ketua panitia penyelenggara, Khoirun Nisa' mengatakan bahwa kegiatan bazar takjil ini sudah menjadi agenda tahunan yang digelar oleh pedagang di Kota Kraksaan.

Total ada 46 pedagang yang terdaftar dan menempati tenda yang sudah disiapkan. Jumla itu tidak termasuk pedagang yang tidak kebagian tenda karena telat mendaftar. "Untuk retribusinya Rp 100 ribu untuk satu orang pedagang," ujarnya pada tadatodays.com.

Retribusi itu, kata Nisa’, nantinya akan digunakan untuk membayar sewa tenda, uang kebersihan dan kebutuhan lainnya demi kelancaran bazar takjil. Nisa' mengaku bersyukur, karena setiap agenda takjil yang dilakukan selalu lancar dan ramai pengunjung. "Alhamdulilah meski sempat hujan, tetap ramai," tuturnya.

Disamping itu, salah satu pembeli takjil bernama Siti Aminah, mengaku sering membeli takjil di bazar yang bertempat di timur Alun-alun Kraksaan tersebut. "Kalau saya beli kue dan gorengan, juga es degan," katanya.

Ia mengatakan, kue yang dibelinya dari bazar takjil itu dikonsumsi sebelum salat magrib. Nah, setelah salat magrib barulah ia dan keluarganya makan dengan makanan berat seperti nasi dan lauk pauk lainnya.

Terpisah, Kabid Perdagangan pada Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Probolinggo, Endang Rustiningsih mengatakan kalau bazar takjil itu merupakan inisiasi dari para PKL. Pihaknya hanya melakukan pembinaan saja, agar UMKM ke depan lebih baik.

Mengenai retribusi yang ditarik oleh panitia, itu merupakan internal kepanitiaan guna membayar uang tenda, kebersihan, dan lainnya. Endang mengaku kalau selama pandemic, Disperindag tidak memiliki anggaran untuk mendukung kegiatan tersebut. "Kami sudah melakukan rapat koordinasi dengan panitianya," katanya, melalui pesan singkat WhatsAap. (zr/don)


Share to