Puncak Harkopnas ke-77, Pemkab Probolinggo Sukses Gelar Ngobras

Hilal Lahan Amrullah
Hilal Lahan Amrullah

Sunday, 28 Jul 2024 19:58 WIB

Puncak Harkopnas ke-77, Pemkab Probolinggo Sukses Gelar Ngobras

UMKM: Pj. Bupati Probolinggo, Ugas Irwanto saat mengunjungi Bazar UMKM pada Puncak Harkopnas ke-77 di Kabupaten Probolinggo.

PROBOLINGGO, TADATODAYS.COM - Peringatan Hari Koperasi Nasional (Harkopnas) ke-77 digelar meriah di Kabupaten Probolinggo. Puncak Harkopnas ke-77 tersebut ditutup dengan Ngopi Bareng Rembuk Koperasi (ngobras) bersama Pj Bupati Probolinggo Ugas Irwanto, di The Bentar Beach, Desa Curahsawo, Kecamatan Gending, Kabupaten Probolinggo, Minggu (28/7/2024).

Sebelum acara puncak Harkopnas ke-77 tersebut, serangkaian kegiatan telah digelar. Di antaranya ada tiga kegiatan utama, yaitu Lomba Gacoran Burung Perkutut, Upacara Harkopnas pada 17 Juli 2024, dan Lomba Cerdas Tangkas (CeTas) Koperasi yang pesertanya dari pengurus koperasi, serta Lomba Yel-yel Kretif. Sedangkan rangkaian lainnya bakal digelar khitanan masal.

Sementara, pada puncak Harkopnas ke-77, Pemkab Probolinggo mengundang gerakan koperasi Kabupaten Probolinggo. Para undangan mengikuti sejumlah rangkaian kegiatan pendukung. Diawali dengan senam Tik Tok bersama gerakan koperasi, selanjutnya di venue acara juga berjajar bazar UMKM.

NGOBRAS: Pj. Bupati Probolinggo, Ugas Irwanto saat menjadi pembicara pada Ngopi Bareng Rembuk Koperasi dalam rangka Harkopnas ke-77.

Berikutnya koperasi Peduli dan Berbagi, berupa pembagian sembako kepada 50 keluarga penerima manfaat. Terakhir, ada pengundian kupon berhadiah bagi para undangan. Hadiah utama berupa lemari es diraih Mujiono dari KUD Argopuro Krucil.

Pj Bupati Ugas Irwanto bersama Ketua TP PKK Kabupaten Probolinggo Rita Erik Ugas Irwanto saat awal kedatangannya secara simbolis mendapat ucapan selamat datang dan diberi kalung bunga. Selanjutnya mereka menyaksikan penampilan tiga peserta terbaik dan satu peserta favorit lomba Yel-yel Kreatif.

Pj Bupati bersama rombongan menjadi juri terhormat lomba CeTas Koperasi. Berikutnya pemberian santunan anak yatim piatu dan penyerahan simbolis kepada sejumlah penerima manfaat oleh Pj Bupati Ugas dn rombongan. Sebelum sambutan, Pj Ugas juga menyerahkan sejumlah hadiah kepada para pemenang lomba Yel-yel Kreatif dan lomba CeTas Koperasi.

Berikut para pemeang lomba Yel-yel. Juara Pertama KPRI Karya Wira Husada, Juara Kedua KPRI Prastiwi, Juara Ketiga KPRI Bina Sejahtera. Juara Favorit yaitu KPRI Karya Dharma. Sedangkan Juara CeTas Koperasi, juara pertama Koperasi Karyawan Usaha Bakti, juara kedua KPRI Prastiwi, Juara Ketiga Koppi Semi.

HADIAH UTAMA: Pj. Bupati Probolinggo, Ugas Irwanto bersama Kepala DKUPP Kabupaten Probolinggo, Taupik Alami menyerahkan hadiah utama pengundian kupon kepada anggota KUD Argopuro Krucil.

Kepala DKUPP Kabupaten Probolinggo Taupik Alami mengatakan, tadinya Ngobras bersama bupati tentang perkoperasian, tetapi pada agenda tanya-jawab tadi ada sejumlah permasalahan koperasi yang dibahas.

“Ini maknanya, apa yang harus kita kembangkan atau atasi dari semua masalah yang ada. Kesimpulannya permasalahan harus kita tindaklanjuti. Yang kedua, bagaimana penguatan koperasi itu sendiri, agar berkembang dan membantu pengentasan kemiskinan, serta membantu perekonomian masyarakat melalui kesejahteraan anggotanya. Sehingga permasalahan tadi tidak akan terjadi saat anggota koperasi sejahtera,” jelasnya.

Lebih lanjut, Taupik menargetkan di Harkopnas saat ini adalah peningkatan kualitas koperasi. Kemudian Pemkab Probolinggo melalui DKUPP memberikan sanksi langsung berupa pembubaran koperasi yang memang sudah tidak layak dan sangat merugikan anggota.

“Kami sudah beberapa hari ini mendapat banyak sekali permasalahan koperasi, termasuk unsur-unsur yang merugikan anggota. Sehingga kami langsung tindaklanjuti atau eksekusi. Saat kita sudah lakukan usulan pembubaran, kemudian nanti manakala melanggar ketentuan-ketentuan, ya kita serahkan kepada APH. Kita tegas sekarang. Target kita jelas, bertambahnya koperasi yang sehat, berikutnya melakukan pembubaran (koperasi, red) yang memang sudah tidak layak untuk menjadi suatu koperasi,” tegas mantan Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Probolinggo ini.

Taupik Alami menambahkan bahwa koperasi ini adalah mitra UMKM. Sebenarnya dari semua UMKM, misalnya mereka bergabung membentuk koperasi, itu yang betul. Seperti di Kraksaan, beberapa UMKM membentuk satu koperasi olahan minuman.

“Bukan koperasi simpan pinjam, tetapi mempunyai sub unit usaha. Inilah harapannya, maka julukannya adalah UMKM mitra koperasi, juga solusi untuk penuntasan kemiskinan. Jadikan momentum ini untuk pengentasan kemiskinan,” harapnya.

Sementara, Pj Bupati Probolinggo, Ugas Irwanto juga mengatakan memiliki harapan besar pada Harkopnas ke-77 yang bisa dijadikan momentum bangkitnya koperasi. Permasalahan koperasi yang pertama kadang-kadang lebih banyak yang menerima manfaat, itu pengurusnya saja. Kemudian yang kedua, pengelolaan manajemennya tidak bagus.

“Ke depan ini saya ada keyakinan, di bawah DKUPP yang managernya Pak Taupik, ini bisa membina, bisa mengembangkan. Ini terbukti dari beberapa kegiatan dari laporan yang saya terima, memang sudah mulai banyak kelas-kelasnya atau levelnya sudah mulai naik. Tetapi ada juga yang koperasinya benar-benar tidak sehat,” terangnya.

Ugas menambahkan, bagi keperasi yang benar-benar tidak sehat, itu perlu ketegasan. Kalau koperasi tersebut sudah tidak sehat akan berdampak luar biasa kepada pengurus dan stake holder yang lain. “Yang baik atau yang kurang, katakanlah belum berjalan, kita bina terus. Kita jangan lelah untuk membina (koperasi, red). Tetapi kepada yang benar-benar tidak mau berubah, dan sudah tidak bisa berkembang, saya sampaikan, harus kita bubarkan, tetapi tetap dalam koridor sesuai aturan,” tegasnya.

GERAKAN KOPERASI: Gerakan Koperasi Kabupaten Probolinggo menjadi peserta Ngopi Bareng Rembuk Koperasi dalam rangka Harkopnas ke-77 di Kabupaten Probolinggo.

Target koperasi, itu bagaimana membantu terutama anggotanya dulu untuk mensejahterakan. Kemudian ada dampak yang signifikan dengan berkembangnya wadah-wadah UMKM menjadi satu koperasi di berbagai desa atau daerah.

“Ini akan menurunkan angka kemiskinan. Jadi, ada dampak secara signifikan. Kadang-kadang UMKM ini hanya berdiri sendiri, sehingga perlu modal juga untuk pengembangannya. Kan tidak bisa semua harus ke pemerintah daerah. Makanya, bagaimana koperasi ini terus digenjot dan dikembangkan untuk membantu pelaku usaha-usaha kecil yang di bawah, baik permodalannya dan termasuk manajemen, pemasarannya, dan sebagainya,” harapnya.

Jadi koperasi ini luar bisa apabila benar-benar sehat. Koperasi tidak mesti urusan dana kecil, tetapi banyak juga berurusan dana besar-besar. “Semua ini kalau kita kuatkan, ini ekonomi kerakyatan kita akan dampaknya menjadi luar biasa,” tutupnya. (*/hla/why)


Share to