PROBOLINGGO, TADATODAYS.COM - Fardiansyah Putra, 4, warga Dusun Kajen RW 1 - RW 3, Dusun Kajen, Desa Pasembon, Kecamatan Kotaanyar, Kabupaten Probolinggo, sedang viral. Videonya saat mengikuti lomba menyuapi ibu dalam rangka peringatan hari Kemerdekaan RI ke-77 bikin gemas banyak orang. Pasalnya, saking semangatnya, bocah TK PKK Cempaka, Kotaanyar, itu menyuapi ibunya sampai seperti menjejali.

Dalam video itu, Putra bersama teman-temannya sedang berlomba menyuapi ibunya masing-masing. Nah, saking semangatnya agar bisa menang, Putra menyuapi ibunya dengan kecepatan tinggi, bahkan sampai didorong-dorong agar rotinya cepat tertelan ibunya. 

Sontak saja video itu viral, dan mengundang komentar dari netizen. Ada yang berkomentar lucu dan unik. Tetapi ada pula yang berkomentar negatif terhadap Putra.

Sementara itu, Murni Cahnia, 22, ibunda Putra menyatakan kalau anak sulungnya itu tidak seperti yang dibayangkan oleh netizen. Menurut Murni, Putra merupakan sosok anak yang aktif, baik di rumah maupun di sekolah.

Dalam lomba tersebut, tambah Murni, Putra berambisi untuk menang. Demi mendukung anaknya itu, Murni rela melahap dua roti sekaligus yang disuapkan ke mulut Murni, meski sampai seperti dijejalkan. Ternyata Putra memang menang dalam lomba tersebut. "Alhamdulilah menang," aku Murni saat ditemui tadatodays.com, Jumat (12/8/2022) pagi.

Hal senada diutarakan Kepala TK TP PKK Cempaka Desi Riska Wulandari. Saat ditemui di ruangannya, Desi menceritakan bahwa lomba tersebut dalam rangka memperingati HUT ke-77 Kemerdekaan Republik Indonesia. 

Ada berbagai jenis lomba yang digelar di TK tersebut beberapa hari lalu. Salah satunya lomba Happy Family yang dikemas dengan lomba menyuapi ibu. Lomba itu guna untuk menumbuhkan kekompakan antara ibu dan anak. Mengingat saat ini banyak orang tua yang jarang bermain dengan anaknya, karena kesibukan.

Lomba yang videonya viral itu menurut Desi merupakan babak final.  "Itu final, jadi Putra sama Ibunya semangat untuk menang," ucapnya lalu tersenyum.

Desi meminta maaf apabila dalam perlombaan tersebut membuat masyarakat berfikir negatif. Pada saat perlombaan, dirinya juga meminta Putra agar pelan saja menyuapi ibunya. Namun karena semangat dan keburu menang, sehingga putra tetap menyuapi ibu dengan cara berbeda. "Karena saat itu spontanitas," katanya.

Sedangkan Ketua Ikatan Guru TK Indonesia (IGTI) Kecamatan Kotaanyar Amir Samhadi mengatakan, lomba tersebut bertujuan mendidik agar anak dekat dengan orang tuanya. Hanya, karena terlalu bersemangat, Putra menyuapi ibunya dengan cara demikian.

Menurutnya, setiap anak mempunyai keunikan masing-masing, termasuk Putra. Karenanya ia berpesan kepada guru TK untuk selalu mengajarkan parenting atau pola asuh orang tua ke anak. "Karena pendidikan pertama ada pada keluarga," katanya. (zr/why)