Rawan Potensi Bencana Alam, BPBD Lumajang Edukasi Anak Usia Dini

M. David Firmansyah
M. David Firmansyah

Wednesday, 21 Feb 2024 15:10 WIB

Rawan Potensi Bencana Alam, BPBD Lumajang Edukasi Anak Usia Dini

EDUKASI: BPBD Lumajang ajarkan mitigasi bencana pada anak usia dini.

LUMAJANG, TADATODAYS.COM - Sebagai upaya untuk mengurangi dampak bencana alam di Lumajang, BPBD memberikan edukasi mitigasi bencana kepada anak usia dini. Rabu (21/2/2024) sebanyak 50 lebih santri Taman Kanak-kanak (TK) Taman Asuh Anak Muslim (TAAM) Quba yayasan Bahrussyifa' Bagusari diedukasi mitigasi bencana.

Anak-anak itu memenuhi ruang kantor BPBD Kabupaten Lumajang. Kunjungan tersebut sebagai upaya untuk mengedukasi anak-anak terkait pentingnya mitigasi bencana. Sebab,

Kabupaten Lumajang merupakan wilayah yang rawan bencana yang memakan korban jiwa.  Terutama di kalangan anak-anak.

Kepala Pelaksana BPBD Lumajang Patria Dwi Hastiadi menyambut kedatangan para santri beserta keluarga besar yayasan dengan gembira.

Sejatinya, BPBD Lumajang telah lama mengupayakan program "BELI NASI" (Belajar Ilmu Bencana Sejak Dini). Ini menjadi komitmen untuk melibatkan anak-anak sebagai bentuk penanggulangan bencana.

Penata Penanggulangan Bencana Muda BPBD Lumajang Amni Najmi mengatakan, Lumajang memiliki potensi bencana seperti banjir, longsor, angin puting beliung, gempa bumi, dan erupsi gunung berapi. Meskipun hal itu tidak dapat terhindarkan, mitigasi bencana merupakan upaya penting untuk anak-anak pelajari demi mengurangi risiko bahaya.

"Edukasi mitigasi bencana memberikan pemahaman lebih dalam kepada anak-anak sehingga mereka dapat lebih siap ketika menghadapi situasi darurat. Dengan begitu, mereka bisa lebih tanggap dan melakukan tindakan yang tepat saat dibutuhkan," ungkapnya.

Amni juga menyampaikan kepada para tenaga pendidik yayasan terkait simbol-simbol kebencanaan seperti jalur evakuasi dan titik kumpul yang seharusnya berada di setiap sudut gedung yayasan pendidikan. Selain itu, pengenalan dan pengetahuan akan simbol-simbol kebencanaan terutama pada saat terjadi bencana menjadi penting.

"Ini menjadi langkah untuk memastikan keselamatan anak-anak dan sekitarnya dengan pengetahuan yang cukup, sehingga dapat bertindak dengan cepat dan tepat," pungkasnya. (dav/why)


Share to