Respons Warga Probolinggo Soal Vaksinasi, Sebagian Menolak, Sebagian Siap

Zainul Rifan
Zainul Rifan

Friday, 15 Jan 2021 15:00 WIB

Respons Warga Probolinggo Soal Vaksinasi, Sebagian Menolak, Sebagian Siap

Ilustrasi

PROBOLINGGO, TADATODAYS.COM - Vaksinasi Covid-19 di Indonesia telah dimulai. Meski di tahap awal vaksinasi itu untuk kalangan tertentu, seperti tenaga kesehatan dan petugas layanan publik, namun masyarakat umum pun juga akan divaksin Covid-19.

Tapi, tidak semua warga yang meRespons positif dengan adanya Vaksin Virus Corona. Di Kabupaten Probolinggo, sebagian warga meRespons positif dengan bersedia divaksin dan sebagian lagi justru menolak.

Seperti yang diungkapkan oleh seorang petani bernama Edi Busri, 40, warga Desa Karanganyar, Kecamatan Paiton, Kabupaten Probolinggo. Secara tegas, ia menolak untuk  disuntik vaksin Covid-19.

Edi Busri pun menyampaikan alasannya, kenapa dirinya menolak untuk divaksin. Kepada tadatodays.com pada Jumat (15/1/2021) pagi, ia mengaku ketakutan dengan adanya suntik vaksin tersebut. Saat ditanya kenapa takut, ia hanya menjawab bahwa semua penyakit itu datangnya dari Sang Maha Kuasa.

Ia juga menegaskan, bahwa tanpa divaksin tubuhnya tetap bekerja untuk mencari nafkah sehingga tubuhnya tetap sehat.  "Takut saya. Saya sudah sehat ngapain mau disuntik lagi. Biar sudah, saya pasrah kepada Allah,” ungkapnya.

Meski menolak untuk disuntik vaksin, namun ia tetap mempercayai bahwa VIrus Corona itu ada. “Itu sudah dari Allah, ya perkara mati karena Corona berarti itu sudah takdir," terangnya.

Jika Edi menolak, berbeda dengang seorang pedagang di Pasar Semampir, Kecamatan Kraksaan, bernaman Hakiki. Secara lantang, ia mengaku siap untuk divaksin dengan catatan biaya penyuntikan vaksin ditanggung oleh pemerintah. "Kalau gratis saya mau. Kalau masih suruh bayar gak mau saya, takut mahal,” katanya.

Hakikin pun berharap, agar setelah adanya vaksinasi, pekerjaannya sebagai pedagang kembali lancar.

Sementara, Dwijoko Nurjayadi, seorang PNS yang menjabat sebagai Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Pemkab Probolinggo, mengaku siap untuk dilakukan vaksin. Terlebih, menurutnya, saat ini vaksin Covid-19 sudah ada sertifikat halal dari MUI dan juga dinyatakan aman oleh BPOM.

Dwijojo juga senang dengan telah dimulainya vakninasi Corona. Sebab, sudah ada testimoni dari beberapa pejabat yang telah disuntik vaksin dan tidak ada keluhan. "Ini kan memang yang ditunggu-tunggu, supaya masyarakat Indonesia bisa tahan terhadap covid-19 sehingga tidak ada penyebaran lagi.” Ungkapnya

Dengan telah dimulainya vaksinasi, Dwijoko yakin masyarakat akan sehat, dan perekomian kembali normal.

Respons sebagian masyarakat Kabupaten Probolinggo yang menolak dan bersedia divaksin, dikomentari oleh juru bicara Satuan Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Probolingo, dr. Dewi Vironica. Dewi mengatakan, kalau sementara ini ada masyarakat yang menolak untuk divaksin, itu merupakan hal wajar. Karena, menurutnya, masyarakat banyak termakan kabar hoaks yang menyebut bahwa vaksin itu berbahaya.

Dewi melanjutkan, seiring waktu, keamanan vaksin Covid-19 akan terbukti karena sudah banyak yang divaksin. “Maka masyarakat akan berbondong-bondong untuk minta divaksin," jelasnya Dewi.

Saat ini, Satgas Covid-19 masih fokus untuk merealisasikan vaksinasi tahap pertama yakni untuk tenaga kesehatan. Sedangkan untuk vaksinasi terhadap masyarakat umum, akan dilakukan di tahap tiga dan empat. “Untuk vaksin tahap pertama baru akan tiba di Probolinggo pada bulan Februari mendatang,” pungkasnya. (zr/don)


Share to