PROBOLINGGO, TADATODAYS.COM - Revitalisasi Alun-alun Kota Probolinggo di bagian selatan, hingga saat ini masih proses pembangunan. Para pedagang yang sebelumnya menempati area sisi selatan alun-alun telah dipindah ke sisi barat. Tak ayal, pendapatan pedagang pun merosot hingga 50 persen.

Hal itu diungkapkan oleh pedagang lalapan ikan bernama Hartono, 62, warga Kelurahan Tisnonegaran, Kecamatan Kanigaran, Kota Probolinggo. Saat ditemui pada Selasa (22/2/2022) sekira pukul 13.00 WIB, bedak milik Hartono sedang sepi.

Hartono mengatakan, total ada 25 bedak yang disediakan pemerintah Kota Probolinggo di sisi barat alun-alun. Namun, hanya ada 4 orang yang aktif berjualan.

Ia menuturkan, selama proyek revitalisasi yang sudah berjalan lima bulan, sebagian pedagang tidak menggunakan bedaknya untuk berjualan. Pedagang hanya memanfaatkannya sebagai tempat penyimpanan barang, karena sepinya pembeli. "Awal-awal buka, tetapi sekarang tidak," ujarnya.

Meski banyak pedagang yang memilih tidak berjualan selama revitalisasi berjalan, namun Hartono tetap berjualan meskipun pembelinya tidak menentu. "Jadi kalau ramai (pembeli), uangnya disampan. Khawatir jika sepi tidak ada omsetnya," ujarnya.

Ia mengaku jika pendapatannya mengalami penurunan sebesar 50 persen. Oleh karena itu, ia berharap agar proyek revitalisasi alun-alun yang dijanjikan selama dua tahun ke depan bisa dipercepat.

Wartawan tadatodays.com sudah mengkonfirmasi Kepala Dinas Koperasi Usaha Mikro Perindustrian dan Perdagangan, Fitriawati, terkait pedagang yang tidak menempati bedak yang disediakan pemkot itu. Namun hingga pukul 18.45 WIB, pesan singkat tadatodays.com belum direspons. (ang/don)