Ribuan Warga Meriahkan Tradisi Petik Laut Pasuruan

Amal Taufik
Amal Taufik

Wednesday, 16 Jul 2025 19:22 WIB

Ribuan Warga Meriahkan Tradisi Petik Laut Pasuruan

PETIK LAUT: Warga terjun ke laut berebut isi ancak yang dilarung. Foto: istimewa

PASURUAN, TADATODAYS.COM - Pelabuhan Pasuruan dipadati pengunjung, Rabu (16/7/2025). Mereka antusias berpartisipasi dalam tradisi Petik Laut masyarakat pesisir Kota Pasuruan.

Rangkaian kegiatan dimulai dengan pawai kirab budaya. Mulai drum band, arak-arakan yang mengusung kepala sapi dan hasil bumi, serta beberapa defile yang mengenakan pakaian adat. Sepanjang jalan, mereka mendapat tepuk tangan meriah dari warga.

Kepala sapi dan hasil bumi yang diletakkan di atas ancak itu kemudian dinaikkan ke kapal. Ancak kemudian dibawa ke tengah laut bersama iring-iringan kapal.

Puncaknya, sesampainya di tengah laut, ancak berisi kepala sapi dan hasil bumi itu dilarung. Warga melompat ke laut berebut isi ancak. Suasana pun makin meriah.

Miftakhul Soleh (32), seorang warga setempat, mengatakan tradisi petik laut sudah eksis bahkan sejak dirinya belum lahir. Prosesinya pun tak pernah berubah. Ada kepala sapi yang dilarung, iring-iringan kapal, hingga hiburan.

"Ini semacam bentuk rasa syukur kepada Tuhan dan alam semesta. Laut telah memberi kami, masyarakat pesisir dan nelayan, kehidupan. Sekarang gantian, kami yang memberikan sedekah kepada makhluk hidup di laut," kata Miftakhul.

Namun begitu, menurut Miftakhul, bukan berarti masyarakat pesisir dan nelayan memercayai keberadaan 'sesuatu' yang 'menunggu' laut. Baginya, tradisi petik laut hanya budaya masyarakat pesisir--wujud ungkapan terima kasih kepada Tuhan dan alam.

Sementara itu, salah satu pengunjung asal Kelurahan Karanganyar, Kecamatan Panggungrejo, Romadoni (30), mengapresiasi tradisi petik laut yang rutin digelar tiap tahun. Selain sebagai warisan budaya yang penting dipelihara, tradisi ini juga menjadi salah satu daya tarik cultural tourism.

"Saya datang sejak siang tadi. Ramai. Seru. Saya mendokumentasikan tradisi-tradisi seperti ini," ujarnya. (pik/why)


Share to