Sakit Paru, TKI di Malaysia Meninggal Sebelum Dipulangkan

Zainul Rifan
Zainul Rifan

Tuesday, 09 Feb 2021 14:19 WIB

Sakit Paru, TKI di Malaysia Meninggal Sebelum Dipulangkan

TKI: Almarhum Andika Fauzi, saat meninggal di Malaysia. Saat ini, TKI lainnya sedang mengurus kepulangan jenazah ke rumah duka. (foto: istimewa)

PROBOLINGGO, TADATODAYS.COM - Malang nasib yang dialami Andika Fauzi, 20, warga Dusun Krajan, RT 3, RW, 01, Desa Maron Wetan, Kecamatan Maron, Kabupaten Probolinggo. Pasalnya, ia meninggal dunia ketika mengadu nasib menjadi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Kota Shah Alam, Selangor, Malaysia.

Informasi yang berhasil dihimpun, sebelumnya ia ditelepon oleh salah satu temannya yang sudah lebih dulu bekerja di Malaysia, bahwa perusahaan tempat temannya itu bekerja membutuhkan tenaga kerja sebagai tenaga kebersihan. Kabar itu datang di saat Andika menganggur.

Alhasil, ia memutuskan untuk berangkat menyusul temannya yang sudah lebih dulu singgah di Negeri Jiran itu. Persyaratannya pun diurus, baik pasport ataupun work permit (izin kerja). Setelah dokumen lengkap, dengan izin orangtua dan keluarga ia berangkat pada bulan Maret 2020 lalu melalui bandra udara Juanda Surabaya.

Sesampai di tempat Malaysia, Andika dan temannya itu bekerja di tempat yang sama. Namun setelah 5 bulan bekerja, ia dan temannya tak lagi bekerja di perusahaan yang sama. pekerjaan.

Kemudian pada pertengahan Januari 2021, keluarga mendapat kabar kalau Andika sedang sakit. Karena keterbatasan biaya, ia terpaksa merawat dirinya sendiri hingga teman-temannya sesama TKI membantu Andika dengan menggalang dana untuk memulangkannya.

Namun nahas, sebelum dipulangkan, Andika lebih dulu meninggal dunia pada Senin (08/2/2021) petang.

Saat dikonfirmasi, Abdul Gafur, Penjabat (Pj) Kepala Desa Maron Wetan, membenarkan kalau ada warganya meninggal dunia di Malaysia. Hanya saja, pihaknya tidak mengetahui keberangkatannya dan hanya mengetahui kabar meninggalnya saja.

"Tapi keluarganya tidak tahu asli asalnya," terangnya, Selasa (09/2/2021).

Abdul Gafur menyampaikan, lima hari sebelum meninggal, kondisi Andika memburuk dan dibawa ke rumah sakit di Malaysia. "Keluarga mendapat kabar kalau sudah meninggal tadi malam, setelah magrib itu," paparnya.

Saat ini pemulangan jenazah Andika masih diurus oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) yang ada di Kuala Lumpur, Malaysia. Sedangkan untuk biaya pemulangannya, Gafur mengatakan, semuanya sudah diurus oleh paguyuban TKI yang ada di wilayah setempat.

Kini, Gafur hanya menunggu informasi, apakah jenazah akan dijemput di Bandara Juanda Surabaya, atau hanya menunggu di rumah duka. (zr/don)


Share to