Sanggar Karta Abhirama SMAN 4 Kota Probolinggo Pentaskan “Lunga”, 500 Tiket Terjual

Alvi Warda
Sunday, 27 Apr 2025 17:22 WIB

LUNGA: Adegan Kusuma saat di bibir kawah Gunung Bromo.
PROBOLINGGO, TADATODAYS.COM - Sanggar Karta Abhirama milik SMA Negeri 4 (SMAPA) Kota Probolinggo kolaborasi dengan Teater Gembok mementaskan naskah "Lunga", Sabtu (26/4/2025) malam di Gedung Kesenian, Kota Probolinggo. Tak disangka, dalam pementasan itu sampai 500 tiket ludes terjual.
Sanggar Karta Abhirama terbentuk pada tahun 2020. Sanggar yang fokus pada kesenian tari, karawitan dan teater ini menjadi wadah murid SMAPA berkesenian. Pementasan “Lunga” yang dalam bahasa Jawa berarti pergi, menjadi karya pertama mereka ditampilkan di luar sekolah.
Lunga bercerita tentang legenda Gunung Bromo. Kusuma, anak tokoh Joko Seger dan Roro Anteng diceritakan harus mengorbankan dirinya ke kawah Bromo, sebagai persembahan pada Tuhan kepercayaan umat Tengger yang berada di Bromo.
Kusuma merupakan anak bungsu dari 25 bersaudara. Diceritakan, Joko Seger dan Roro Anteng lama tidak kunjung mendapatkan keturunan. Kepada Tuhan, Joko Seger memang berjanji akan menyerahkan anak bungsunya jika dikarunia anak. Setelah ia dikaruniai 25 anak, janji tersebut harus ditepati. Alhasil, Kusuma yang harus dikorbankan.
Pengorbanan Kusuma ini diperingati sebagai Hari Yadnya Kasada saban tahun. Umat Tengger di kawasan Wisata Gunung Bromo, melempar kepala kerbau pada pukul 03.00 WIB dini hari sebagai simbol peringatan.
MERATAP: Joko Seger dan Roro Anteng meratapi Kusuma yang akan mengorbankan dirinya.

Saat diwawancara, penata peran “Lunga” Deva Alvaro mengatakan konsep pementasannya telah lama diciptakan. Namun, tidak pernah jadi dipentaskan. "Sebenarnya ini konsep lama. Teater Gembok gak kunjung pementasan, padahal pembina kami sudah wawancara langsung ke masyarakat Tengger di Sukapura. Akhirnya dipentaskan Sanggar Karta Abhirama," ujarnya.
Ada sekitar 35 pemain teater termasuk penari dan pemain karawitan. Seluruh pemain itu merupakan murid SMAPA Kota Probolinggo. "Teater ini murni pemainnya dari Sanggar SMAPA. Teater Gembok dan BTBK hanya berkolaborasi," ucapnya.
Menurut Deva, pementasan Lunga pada Sabtu malam itu terbilang sukses. Sebab, seluruh tiket ludes terjual. "Ini merupakan pementasan pertama dengan tiket sebesar Rp 10.000. Termahal yang pernah ada, tapi ludes terjual. Mungkin juga karena anak SMAPA ya," katanya.
Sementara itu, Kepala SMAN 4 Kota Probolinggo Untung Biono mengatakan apresiasinya terhadap pementasan Lunga. Ia bahkan menonton hingga akhir. "Saya sangat mengapresiasi penampilan anak-anak yang bagi saya ini sangat luar biasa," ujarnya.
ANTUSIAS: Penonton Teater Lunga mencapai 500 orang.
Pementasan Lunga, lanjut Untung, dapat menjadi wadah literasi legenda untuk siswa. "Jadi mereka bisa mengetahui kejadian di masa lalu dan korelasinya hingga sekarang. Bahwasanya, ada peringatan sebagai tanda kemakmuran yaitu Yandya Kasada," tuturnya. (alv/why)




Share to
 (lp).jpg)