Santri asal Gempol yang Meninggal setelah Terbakar Dimakamkan

Mohamad Fikri Syauqi
Mohamad Fikri Syauqi

Thursday, 19 Jan 2023 20:23 WIB

Santri asal Gempol yang Meninggal setelah Terbakar Dimakamkan

TANGIS: Duka keluarga INF, santri Pondok Pesantren Al Berr, Pandaan Kabupaten Pasuruan yang meninggal setelah tubuhnya sempat terbakar.

PASURUAN, TADATODAYS.COM - INF, santri Pondok Pesantren Al Berr, Dusun Sangarejo, Desa Karangjati, Kecamatan Pandaan, Kabupaten Pasuruan yang meninggal setelah terbakar, telah dimakamkan. Remaja 13 tahun itu dimakamkan pada Kamis (19/1/2023) siang di pemakaman Desa  Kepulungan, Kecamatan Gempol, Kabupaten Pasuruan.

Sekira pukul 12.00 WIB, mobil ambulans RSUD Sidoarjo tiba di rumah duka di Desa Kepulungan. Sang ayah, Gunawan, tak kuat menahan kesedihannya. Pria itu sampai pingsan saat melihat anaknya diturunkan dari mobil ambulans.

Sedangkan ibu korban, Siti Yulia, terlihat lebih tegar. Ia mengatakan bahwa keluarga sudah mengikhlaskan kepergian anaknya. "Kami sekeluarga sudah rela. Kami cuma minta doa, agar anak saya diberi tempat yang layak di sisi-Nya,” kata Yulia.

Seperti diberitakan sebelumnya, INF merupakan santri asal Desa Kepulungan, Kecamatan Gempol. Ia mengalami penganiayaan pada  Sabtu (31/12/2022) pukul 22.00 WIB. Berdasar data kepolisian, malam itu MHM menuduh INF mencuri uang milik MHM dan santri lain.

Dalam amarahnya, MHM melempar botol air mineral berisi Pertalite ke tembok dekat korban duduk. Pertalite dalam botol itu tumpah, kemudian mengenai tubuh INF. Tak disangka, MHM kemudian menyalakan korek api, sehingga tubuh INF terbakar. 

Sedangkan pihak Ponpes Berr sempat memberi keterangan berbeda dalam peristiwa tersebut. Pihak ponpes menyebut kejadian ini karena faktor ketidaksengajaan. Pada malam kejadian, INF disebutkan  ketahuan mencuri barang dan uang milik santri. INF kemudian dimarahi seniornya, MHM.

Lalu terjadi cekcok dan saling dorong. INF terjatuh, dan menyenggol botol berisi Pertalite. MHM sempat menakut-nakuti korban dengan korek api dengan maksud memberikan efek jera. Tetapi , api korek benar-benar menyulut pertalite hingga INF terbakar.

Karena luka bakar itu, INF sempat dirawat tiga pekan lebih di RSUD Sidoarjo. Namun, INF menghembuskan nafas terakhir pada Kamis dini hari.

Setelah tiba di rumah duka, jenazah INF disalatkan di Masjid Al Ikhlas, Desa Kepulungan. Sekitar pukul 12.30 WIB jenazah INF dimakamkan di pemakaman desa setempat. Selain keluarga dan tetangga,  ratusan santri dari Ponpes al Berr juga ikut mengantar kepergian INF.

Menurut Siti Yulia, putranya itu sejak kecil dibesarkan di Tulungagung. Baru saat menginjak SD, INF tinggal di Pasuruan. Setelah lulus SD, INF masuk ponpes. "Sejak kelas 4 SD dia selalu pingin lanjut ke pondok, saya sampai nabung dulu biar bisa masuk pondok," imbuhnya.

Sementara, proses hokum atas kasus penganiayaan INF oleh santri seniornya, MHM, 16, masih tetap berlanjut.  Berkasnya sudah dilimpahkan ke Pengadilan Negeri Bangil pada Senin (16/1/2023) lalu dan dinyatakan lengkap.

MHM dijerat pasal 80 ayat 2 UU RI nomor 35 tahun 2014 tentang perubahan atas UU RI nomor 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak, Jo UU RI nomor 11 tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak. (uqi/why)


Share to