Sejumlah Lahan Pertanian di Lumajang Gagal Panen Terdampak Banjir Lahar

M. David Firmansyah
M. David Firmansyah

Wednesday, 24 Apr 2024 15:48 WIB

Sejumlah Lahan Pertanian di Lumajang Gagal Panen Terdampak Banjir Lahar

TERTIMBUN: Lahan pertanian warga tertimbun pasir yang dibawa banjir lahar.

LUMAJANG, TADATODAYS.COM - Terjadi banjir lahar susulan di Lumajang, Selasa (23/4/2024) semalaman. Banjir lahar ini berdampak bagi sejumlah pertanian, hingga gagal panen.

Banjir lahar Gunung Semeru membawa material pasir dan bebatuan menimbun sejumlah lahan pertanian milik warga di Dusun Glendang Petung, Desa Gondoruso, Kecamatan Pasirian, Lumajang.

Salah seorang petani, Sucik, 52, mengaku banjir lahar susulan membuat tanaman padi 1 petak miliknya mengalami gagal panen karena tertimbun pasir banjir lahar Gunung Semeru, Rabu (24/4/2024).

"Lahan padi punya saya di seberang tertimbun pasir banjor lahar. Ya gagal panen, keluar modal lagi nanti," ungkap Sucik.

Selain itu, Sucik juga mengalami kerugian sedikitnya Rp 3,5 juta untuk biaya pupuk. Itupun belum termasuk biaya perawatan lainnya permusim. Curah hujan tinggi membuat Sucik khawatir. Bahkan ia berencana mencari lahan lain agar tidak terdampak banjir lahan lagi dan biayanya juga tidak murah.

"Ya rugi Rp 3,5 juta itu pupuk saja, belum yang lain. Kalau terus seperti ini rencananya cari lahan lain yang jauh dari sekitar aliran banjir, tapi biayanya tidak murah," lanjut Sucik.

Berdasar laporan Penilaian dan Kerugian pasca Bencana Alam Hidrometeorologi di Kabupaten Lumajang tahun 2024 Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Lumajang, terdapat sedikitnya 28 hektare lahan pertanian padi milik warga di Desa Gondoruso yang terdampak banjir lahar Gunung Semeru. Selain itu, kerugian yang ditaksir mencapai Rp 300 juta rupiah.

"Hasil dari inventarisasi teman-teman di lapangan sampai dengan kemarin sore tanaman pangan padi dan jagung terdampak lebih dari 75,35 hektare lahan. Sementara, tanaman hortikultura seperti cabai, tomat dan lainnya terdampak lebih dari 31,35 hektare," jelas Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Lumajang Hairil Diani. (dav/why)


Share to