DITAMPUNG: Petugas TPA Seboro saat menurunkan sampah dari truk DLH. Selama pandemi, jumlah sampah di TPA tersebut mengalami peningkatan.
PROBOLINGGO, TADATODAYS.COM - Sejak pandemi covid-19, Tempat Pembuangan Akhir (TPA) milik Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Probolinggo, di Desa Seboro, Kecamatan Krejengan setiap harinya menerima sampah sebanyak 50 hingga 52 ton. Sementara sebelumnya, setiap hari TPA tersebut hanya menerima 45 ton. Itu artinya, ada kennaikan 5 hingga 7 ton saat pandemi.
Kabid Pengelolaan Sampah pada DLH setempat, Zaenal Ansori, mengatakan kalau naiknya sampah tersebut terhitung sejak bulan Juli 2020 lalu. Penyebabnya, dikarenakan banyak masyarakat yang membawa pulang makanan yang dibelinya dari sebuah warung. Alhasil, sampah di rumah warga pun bertambah.
Baca Juga : Kreatif, Perempuan di Banyuwangi Manfaatkan Sampah Jadi Kerajinan
Tak hanya perihal bungkus atau kemasan makanan. Warga juga membeli kebutuhan sehari-hari dengan tidak lagi membawa wadah sendiri, melainkan dengan menggunakan bungkus plastik yang disediakan oleh pedagang. “Semakin banyak bungkus yang dibutuhkan,” kata Zaenal, Senin (29/3/2021).
Baca Juga : Buruknya Pengelolaan Sampah Jadi Salah Satu Penyebab Banjir Dringu
Zaenal mengamati, pandemi juga membuat banyak orang yang enggan keluar rumah. Sehingga untuk membeli segala sesuatu, mulai dari baju, kebutuhan rumah tangga, bahkan makanan kini melalui online. Kondisi itulah yang membuat bertambahnya sampah di rumah warga. “Didominasi sampah plastik,” ujarnya.
Beruntung, TPA Seboro masih banyak ruang untuk menampung bertambahnya sampah rumah tangga tersebut. Meski begitu, ia tetap mengimbau kepada masyarakat untuk meningkatkan kesadaran tentang pengelolaan sampah. (zr/don)
Ditetapkan sebagai Pemenang, Gus Ipul-Adi Siapkan Program 99 Hari Kerja
Menyasar Kalangan Milenial, Dinkop Usaha Mikro Rebranding dan Digitalisasi Koperasi
KPU Jember Tetapkan Hendy-Gus Firjaun Sebagai Paslon Terpilih
Pria Ditemukan Tewas di Pinggir Jalan, Diduga Korban Begal