Selama Tiga Bulan, 3 Warga Banyuwangi Meninggal Akibat DBD
Rifky Leo Argadinata
Monday, 14 Mar 2022 23:05 WIB
BANYUWANGI, TADATODAYS.COM – Kasus demam berdarah dengue (DBD) hamper terjadi di semua daerah. Termasuk di Kabupaten Banyuwangi. Di awal tahun 2022 ini, sudah ada 91 kasus DBD. Tiga di antaranya meninggal dunia.
Kasi Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Menular (P2PM) Dinas Kesehatan Banyuwangi, Achmad Yunus Setiawan data tersebut tercatat mulai Januari sampai dengan 14 Maret 2022. "Dari jumlah yang terjangkit DBD, 3 warga dilaporkan meninggal,” katanya.
Untuk itu, Yunus berharap agar masyarakat Banyuwangi tetap waspada dengan menjaga kebersihan lingkungan sekitar “Tetap menjaga pola hidup sehat, rajin membasmi sarang nyamuk," ujarnya.
Yunus mengatakan, saat ini pihaknya telah melakukan upaya prefentif dalam pengendalian kasus DBD. Yakni, melalui program Gerakan Serentak Pemberantasan Sarang Nyamuk (Gertak PSN). Program tersebut tidak hanya dilakukan oleh Dinas Kesehatan, tapi juga melalui puskesmas jajaran.
Selain program khusus tersebut, Dinkes juga terus melakukan fogging sebagai langkah untuk memberantas DBD. “Tapi masyarakat jangan mengandalkan fogging, harus membiasakan menjaga kebersihan lingkungan,” tuturnya.
Yunus menambahkan bahwa cairan yang digunakan untuk fogging adalah insektisida dengan masa efektif sesaat. Untuk itu masyarakat diimbau malakukan upaya pencegahan dengan langkah tiga M, yakni menguras, menutup, dan mengubur barang yang dimungkinkan menjadi sarang nyamuk. (rl/don)
Share to