Semipro 2023 Kembali Digelar, Usung Konsep Probolinggo Jaman Mbiyen

Amelia Subandi
Amelia Subandi

Sunday, 09 Jul 2023 08:57 WIB

Semipro 2023 Kembali Digelar, Usung Konsep Probolinggo Jaman Mbiyen

OPENING: Wali Kota Probolinggo Bersama Wali Kota Pasuruan Syaifullah Yusuf, Sekda Kabupaten Probolinggo serta Forkopimda Kota membuka secara resmi event Semipro 2023.

PROBOLINGGO, TADATODAYS.COM - Setelah sempat vakum karena pandemi Covid-19, event tahunan Seminggu di Kota Probolinggo (Semipro) kembali digelar. Semipro 2023 dilangsungkan mulai 8 Juli hingga 14 Juli.

Pertunjukan kesenian dug-dug dan drama tari Batik Spero serta parade kreasi baju anak sekolah menjadi penampilan pembuka pada gelaran Semipro kali ini. Dalam sekejap, Alun-Alun Kota Probolinggo ramai diserbu ribuan warga Kota Probolinggo yang ingin menyaksikan pembukaan Semipro, Sabtu (8/7/2023) malam.

Semipro kali ini sengaja digelar pada saat libur sekolah. Tujuannya untuk mengisi waktu kosong anak-anak yang tidak lagi disibukkan dengan aktivitas akademis. Generasi penerus ini akan dikenalkan dengan suguhan tampilan kesenian dan budaya serta kuliner khas Kota Probolinggo selama 1 minggu penuh.

BATIK LAWAS: Ketua Dekranasda Jatim Arumi Bachsin Dardak, didampingi Ketua Dekranasda Kota Probolinggo Aminah Hadi, Sekda Kota Probolinggo meninjau replika motif batik lawas. 

"Mudah-mudahan dengan kegiatan ini bisa menumbuhkan semangat dan kekompakan kita semuanya karena kunci dari apa yang kita hadapi adalah kebersamaan. Maka tidak boleh terjadi lagi perpecahan atau perbedaan, maka kita harus bersatu padu di dalam melangkah untuk menuju masa depan yang kita impikan bersama,” tutur Wali Kota Probolinggo Hadi Zainal Abidin dalam sambutannya.

Pembukaan Semipro 2023 dihadiri Ketua Dekranasda Provinsi Jatim Arumi Bachsin, Wali Kota Pasuruan Syaifullah Yusuf (Gus Ipul), Sekda Kabupaten Probolinggo Ugas Irwanto, Ketua Dekranasda Kabupaten Probolinggo dan Sidoarjo.

Di hadapan para tamu kehormatan tersebut, Wali Kota Hadi mengungkapkan batik Kota Probolinggo memiliki 150 lebih motif batik, yang harus terus dikembangkan dan dilestarikan. Ia berharap melalui gelaran kemilau batik ini mampu menunjukkan batik Kota Probolinggo bisa bersaing menuju go nasional dan go internasional ke depannya.

“Insyaallah tanggal 22 Juli di Jakarta Fashion Food Festival (JF3), kita gandeng Lia Afif untuk mempromosikan batik Kota Probolinggo. Mudah-mudahan diberikan kelancaran dan kesuksesan sehingga bisa mengenalkan batik-batik Kota Probolinggo, bisa go nasional,” ujarnya.

Sebagai kota pendalungan dimana semua etnis ada di Kota probolinggo, Habi Hadi terus mengimbau agar tidak ada perpecahan dan permusuhan. Bersatu padu dan bergandengan tangan, tanpa membedakan dan tidak mau diadu domba oleh siapapun. Ia meminta agar masyarakat Kota Probolinggo terus menjaga kondusivitas, keamanan, ketertiban, kekompakan dan keguyuban agar kota ini tetap aman, harmonis dan tentram.

“Selagi kita bisa melakukan yang bermanfaat maka kita beruntung hidup di dunia ini. Mari kita berlomba-lomba melakukan sesuatu hal yang terbaik untuk mewujudkan kesejahteraan dan kemakmuran bagi warganya. Mudah-mudahan kegiatan Semipro ini akan banyak muncul tampilan seni budaya, supaya masyarakat paham dan mampu menumbuhkan dan mengembangkan karakter yang ada di Kota Probolinggo,” pesannya.

Sementara, menurut istri Wakil Gubernur Jatim Emil Dardak, Arumi Bachsin, Kota Probolinggo memiliki wali kota yang mampu membaca peluang untuk memajukan perekonomian kotanya. Selain menyuguhkan hiburan yang edukatif dengan tampilan seni dan budaya serta kuliner khas Kota Probolinggo, juga menjadikan Semipro ini sebagai event tahunan untuk menarik minat wisatawan asing dan luar daerah agar berkunjung ke Kota Probolinggo.

“Kata orang Surabaya, gak bahaya tha?! Luar biasa Wali Kota satu ini. Seminggu warganya dipuaskan dengan makanan dan hiburan budaya. Mudah-mudahan saat liburan ini masyarakat mengajak semua keluarga ke Alun-alun untuk mengikuti Semipro,” kata Arumi.

Ibu tiga orang anak ini juga menyempatkan menikmati kuliner ikan asap di Kelurahan Mayangan dengan sambal dabu-dabu dan sambal belimbing wuluh. Ia mengaku betah, walau hanya sejenak datang ke Kota Probolinggo. Ditambah, ia juga tidak menyangka Kota Probolinggo memiliki 20 lebih replika motif batik lawasan yang telah direplika dari batik aslinya yang saat ini berada di museum Belanda. (*/mel/why)


Share to