Seorang ABK Ditemukan Tewas Mengapung di Pelabuhan Probolinggo

Mochammad Angga
Mochammad Angga

Friday, 14 Jan 2022 23:28 WIB

Seorang ABK Ditemukan Tewas Mengapung di Pelabuhan Probolinggo

ABK: Sejumlah anggota kepolisian mendatangi lokasi meninggalnya M. Wahyudi, di Pelabuhan Tanjung Tembaga Kota Probolinggo, Kamis (13/1) malam kemarin.

PROBOLINGGO, TADATODAYS.COM – Nahas menimpa M. Wahyudi, 21, warga Jalan Ikan Tongkol RT 7 RW 1, Kelurahan/Kecamatan Mayangan, Kota Probolinggo. Pria yang bekerja sebagai anak buah kapal (ABK) KM. Mustika Laut, itu ditemukan tewas mengapung di Pelabuhan Tanjung Tembaga Kota Probolinggo, Kamis (13/1) malam kemarin.

Peristiwa tersebut terjadi saat korban sedang bekerja untuk memilah hasil tangkapan ikan, sekitar pukul 19.30 WIB. Ketika memilah itu, korban bersama dua orang teman ABK yakni Halim dan Hafid.

Beberapa saat kemudian, nahkoda kapal bertanya kepada ABK lain tentang keberadaan Wahyudi. Sebab, nahkoda tersebut hanya melihat jaket milik Wahyudi di dalam kapal. Karena itu, kru kapal berusaha mencari keberadaan remaja tersebut.

Namun, hingga Jumat (14/1) dini hari, Wahyudi belum juga ditemukan. Salah satu ABK kemudian melapor kepada petugas Polsek Mayangan.

Nah, pasca laporan sekitar pukul 01.15 WIB, ternyata korban ditemukan meninggal dunia dengan kondisi tubuh mengapung di depan Kapal Tunda Pulmanol. Ia ditemukan oleh ABK bernama Harianto, 25, warga Kelurahan Sukabumi, Kecamatan Mayangan.

Selanjutnya, jasad korban diangkat ke daratan, lalu dibawa ke RSUD Mohamad Saleh Kota Probolinggo.

Kapolsek Mayangan, Kompol Hermawan membenarkan ditemukannya seorang ABK yang meninggal dunia di Pelabuhan Dermaga. Ia mengatakan, sebelumnya pada Kamis siang, korban berangkat bekerja untuk bongkar muat ikan. Namun saat itu korban tidak mengabarkan aktivitas tersebut kepada ABK lainnya.

ABK lainnya pun mencari keberadaan korban. “Ternyata korban ditemukan meninggal mengapung,” katanya saat dikonfirmasi usai kegiatan video conference di Mapolres Probolinggo Kota, Jumat (14/1) sore.

Hermawan menyampaikan, saat dievakuasi ke kamar jenazah, pihak keluarga menolak jika jenazah akan diautopsi.

Sementara dari hasil penyelidikan, Hermawan memastikan bahwa pihaknya tidak menemukan tanda-tanda bekas kekerasan pada jenazah. “Dugaan sementara, korban terbentur kayu atau batu di atas kapal dan terjatuh,” ujarnya. (ang/don)


Share to