SMA Negeri 2 Kota Probolinggo Raih 7 Penghargaan dalam Ajang Procommit V11

Mochammad Angga
Mochammad Angga

Friday, 18 Mar 2022 11:39 WIB

SMA Negeri 2 Kota Probolinggo Raih 7 Penghargaan dalam Ajang Procommit V11

BERI APRESIASI: Kepala SMA Negeri 2 Kota Probolinggo Erni Prasetyawati memberikan penghargaan di ajang Procommit V11 pada salah seorang siswi yang berprestasi di ajang tersebut. Ia mengaku bangga dengan capaian peserta didiknya di ajang tersebut.

PROBOLINGGO, TADATODAYS.COM - SMA Negeri 2 Kota Probolinggo meraih penghargaan di ajang Prodistik Competition for Madrasah in IT (Procommit) V11. Dalam event yang digelar Institus Teknologi 10 November Surabaya Oktober hingga November 2021 tersebut. SMAN menyabet 7 penghargaan ekaligus.

Event tersebut diikuti 35 SMA/MA yang tergabung dalam Program Terapan Bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi (Prodistik). Program tersebut tersebar di Jawa Timur, Yogyakarta, dan Kalimantan. Salah satunya SMAN 2 Kota Probolinggo.

Dalam Procommit V11, ada 7 jenis lomba yang digelar. Yakni, Animasi Infografis, Desain Konten Instagram, Cinematic Vlog, Robot Cerdas, Program Excel, Pemrograman Android, serta Penulisan Ide Futuristik Teknologi Informasi dan Komunikasi (PIFTIK).

Siswa-siswi SMAN 2 Kota Probolinggo yang meraih prestasi dalam event terebut di antaranya Muhammad Esa Zigotanelda Aulia Dhalan yang meraih Juara 1 dalam lomba Animasi Infografis; Yonita Shelly Anggraeni meraih juara 2 dalam lomba PIFTIK; dan Via Anysa Putri yang meraih Harapan 1 lomba Pemrograman Excel Basic

Kemudian, Tiara Markenina Yugisetya yang meraih Harapan 3 lomba Pemrograman Excel Basic; Tri Setya Kartika yang meraih Harapan 2 Pemrograman Excel Advance; Muhammad Fiqri Firmansyah yang meraih Honorable Mention 2 Pemprograman Android; dan Zhafa Putra Syah yang meraih Best Material Animasi Infografis.

Perwakilan Guru Pendamping SMA 2 Lomba Animasi Infografis Rofika Latifa mengatakan, ada 3 hal yang dilakukaan saat mendampingi anak didiknya. Yakni, konsep, aplikatif, dan evaluasi. Konsep menurutnya harus matang. Animasi yang dihasilkan menurutnya harus original dan berkarakter Indonesia. “Karena konsepnya masih anime,” terangnya.

KEBANGGAAN: Siswa-siswi peraih penghargaan di ajang Procommit V11 foto bersama dengan Kepala SMA Negeri 2 Kota Probolinggo Erni Prasetyawati. Pada ajang tersebut, siswa-siswi SMAN 2 sukses menyabet 7 penghargaan sekaligus.

Aplikasinya, peserta mempraktekkan di story board terkait objek animasi, setting lokasi, serta  pesan yang ingin disampaikan dari imbauan pada masyarakat. Sedangkan evaluasi, terkait dengan durasi animasi dan kepatuhan pada konsep. “Durasi harus mencukupi dan animasi harus sesuai dengan artikelnya,” jelasnya.

Selain itu, perempuan yang karib disapa Fika itu menuturkan, pembuatan animasi ini memakan waktu satu bulan. Sempat ada kendala terkait kemampuan siswa dalam membuat animasi. Karena itu, Fika menunjuk siswa yang mampu. Itu pun sempat terkendala karena pembelajaran selama ini dilakukan secara daring.

Sementara itu, Kepala SMAN 2 Kota Probolinggo Erni Prasetyawati mengatakan, pihaknya selalu memberikan kesempatan pada siswa yang memiliki kemampuan di bidang IT. Baginya keikutsertaan sangat penting, meskipun prestasi juga tidak kalah penting. Terpenting, peserta didiknya terus berproses dan menambah pengalaman.

“Kami mengapresiasi prestasi dan kerja keras para guru dan anak-anak. Lomba ini selain kami terikat Mou (Memorandum of Understanding, Red) dengan ITS. Juga sebagai alat untuk memonitor perkembangan kemampuan siswa,” jelasnya. Ia mengapresiasi kerja keras guru dan anak didiknya yang telah berjuang keras.

Sementara itu, Muhammad Esa Zigotanelda Aulia yang meraih juara 1 mengatakan, pembelajaran dan praktek IT selama ini dilakukan secara otodidak dengan bimbingan guru. Ia mengaku menyukai IT dari kelas 6 SD. Ia terinspirasi YouTube seperti Bayu Skak dan Candra Lio.

Alumni SMP Negeri 2 Kota Probolinggo itu mengaku belajar dari tutorial dan sampai akhinya belajar mengoperasikan Photoshop dan Adobe After Effect. Dalam lomba tersebut, ia membuat animasi degan topik pembelajaran tatap muka di era pandemi covid-19. “Terutama pemberlakuan adaptasi kebiasaan baru,” jelasnya.

Sempat pesimis karena pesaingnya cukup berat, namun ia kembali termotivasi berkat dukungan guru dan sekolah. “Alhamdulillah, saya juara pertama,” katanya bangga. Muhammad Esa berkeinginan melanjutkan pendidikannya di Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta dengan mengambik jurusan Film dan Televisi. (*/ang/sp)


Share to