SMK Ahmad Yani Kota Probolinggo Diserang Pelajar dari Sekolah Lain, Ruang Guru Rusak

Mochammad Angga
Mochammad Angga

Monday, 07 Jun 2021 16:29 WIB

SMK Ahmad Yani Kota Probolinggo Diserang Pelajar dari Sekolah Lain, Ruang Guru Rusak

KENAKALAN REMAJA: Yani, menunjukkan kaca ruang guru SMK Ahmad Yani yang pecah akibat lemparan batu sejumlah pelajar.

PROBOLINGGO, TADATODAYS.COM - Aksi konvoi sejumlah pelajar SMK di Kota Probolinggo dengan menggunakan sepeda motor sambil bleyer berujung anarkis, Senin (7/6/2021) sekira pukul 10.00 WIB. Mereka melempari batu ke kampus 2 SMK Ahmad Yani di Jalan Mastrip, tepatnya di ruang guru. Beruntung tak ada korban jiwa dalam insiden tersebut.

Berdasarkan informasi yang dihimpun tadatodays.com, puluhan siswa bermotor itu iring-iringan di Jl. Mastrip dengan baju yang dicoret-coret dan berhenti sekira 5 menit di tempat kejadian perkara untuk menunjukkan aksinya. Kemudian, beberapa pelajar turun dari motor dan melempari sekolah itu menggunakan batu yang terletak di pinggir jalan.

Saat itu, beberapa guru dan pelajar kelas 7 serta 8 SMK Ahmad Yani sedang menjalankan ujian akhir sekolah. Sedangkan, puluhan pelajar konvoi tersebut telah dinyatakan lulus oleh sekolahnya.

Satpam sekolah, Yani yang bertugas kala itu mengatakan, pihaknya terkejut setelah para pelajar konvoi dan berhenti di depan sekolah dengan melempar batu. Secara bersamaan, terdengar suara kaca pecah hingga beberapa orang sekolah menyelamatkan diri. "Ada banyak pelajar, tapi tidak tahu pelajar dari mana dan persoalannya apa," ujar Yani. Ia selanjutnya meminta aksi siswa itu untuk dihentikan.

Pasca kejadian, Yani menyampaikan bahwa ia menemukan sejumlah batu di ruang guru.

Sementara itu, Kepala Bidang Kesiswaan SMK Ahmad Yani, Septa menjelaskan, pihaknya sebelum konvoi itu terjadi sedang berkoordinasi dengan bidang kesiswaan SMKN 4.

Lantas, sepulang dari SMKN 4, Septa mendengar kabar bahwa kaca sekolah di bagian ruang guru ada yang pecah. Diketahui, ada 3 bagian kaca pecah dari pelemparan batu tersebut.

Saat ditanyakan oleh tadatodays com terkait berapa kali kejadian serupa terjadi, Septa tak menyebutkan. Namun, pihaknya sudah melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Wonoasih.

Sementara itu, seorang pedagang kaki lima di Jl. Mastrip yaitu Purnama, asal Medan yang kini tinggal di Kelurahan Wiroborang, Kecamatan Mayangan mengatakan, hampir seratus orang yang bleyer motor.

Ia mengatakan, mereka memakai baju sekolah dan sebagian orang melempar batu. "Sekitar 5 menit, pelajar pergi. Terus, kedua datang sejumlah 5 orang. Tapi semuanya tidak masuk ke gerbang sekolah," ujarnya. (ang/don)


Share to