PROBOLINGGO, TADATODAYS.COM - SMP Negeri 2 Sumberasih di Desa Muneng Leres, Kecamatan Sumberasih Kabupaten Probolinggo mewisuda 97 lulusan tahun pelajaran 2022-2023.  Prosesi wisuda dilangsungkan di Ruang Bayuangga, Hotel Bromo View, Selasa (13/6/2023). Kepala Sekolah berharap salah satu lulusan bisa menjadi pemimpin bangsa Indonesia di masa depan.

Sejumlah 97 siswa itu duduk dengan tertib, mengenakan pakaian khas wisudawan, yait berjubah hitam dan toga. Di belakang mereka, tempat wali murid duduk menyaksikan.

Turut hadir pula koordinator Cabang Pendidikan wilayah Probolinggo dan kepala sekolah terdekat dengan SMP Negeri 2 Sumberasih.

Prosesi dimulai sekitar pukul 08.30 WIB. Ada sambutan Ketua Komite SMP Negeri Sukaryadi. Ia mengucapkan selamat atas kelulusan 97 wisudawan.  Menurutnya, 97 wisudawan itu menjadi kebanggan sekolah dan wali murid.

Prosesi wisuda digelar di Hotel Bromo View ini juga kali pertama dilakukan oleh sekolah. Menurut Sukaryadi, suksesnya acara juga atas kekompakan wali murid dan juga pihak sekolah. "Terimakasih untuk seluruh wali murid. Mudah-mudahan anak-anak kita ini bisa memiliki masa depan yang cemerlang," katanya.

LULUS 100 PERSEN: SMP Negeri 2 Sumberasih berhasil mencapai kelulusan 100 persen.

Sambutan selanjutnya datang dari perwakilan wali murid. Ia menyampaikan sebagai wali murid, mereka merasa bangga menyaksikan anak mereka menganakan baju wisudawan. Wali murid berharap, 97 wisudawan itu bisa melanjutkan sekolah ke jenjang berikutnya.

"Kami sebagai orang tua memohon maaf kepada seluruh staf dan jajaran sekolah. Apabila selama 3 tahun, anak kami melakukan sesuatu yang tidak diinginkan," katanya.

Selanjutnya, prosesi inti wisudapun dilakukan. Pedel wisudawan beserta dewan rapat terbuka memasuki Ruang Bayuangga. Ada penampilan tari-tarian dari siswa kelas 7-8 SMP Negeri 2 Sumberasih.

Setelah tari-tarian selesai, momen mengharukan dan membanggakan dimulai. Satu persatu dari 97 siswa itu dipanggil ke depan. Kepala Sekolah Sugeng Wiyono menyalami mereka satu persatu. Kemudian raport siswa diberikan. Terlihat wali murid mengabadikan momen dengan merekamnya.

Kepsek Sugeng Wiyono menyampaikan ucapan selamat dan terimakasih, atas 3 tahun perjuangan wisudawan. Ia juga mengatakan, tidak ada yang bisa mempredeksi akan menjadi apa 97 wisudawan itu. Yang terpenting menurutnya, mereka harus tetap melanjutkan pendidikan.

Pada sambutan itu juga ia mengatakan, setelah kelulusan ini bukan berarti selesainya perjuangan. Apalagi sampai melupakan sekolah yang pernah ditempuh. Baginya, dari 97 wisudawan itu tidak ada satu pun anak yang tidak memiliki kemampuan atau bakat. "Saya yakin, pada diri setiap anak-anak saya ini punya kelebihan. Maka, tugas kita sebagai orang tua untuk mendukung," ujarnya.

Dari 97 Wisudawan, ada tiga siswa yang berhasil menjadi juara umum. Ada Achmad Meifirly dari kelas IX A sebagai juara satu. Ia meraih nilai 1023,64 dengan rata-rata 93,06. Kedua ada Muhammad Dawud Adinaga dari kelas IX C. Ia meraih juara dua dengan nilai 1018,15 dan rata-rata 92,56.

Juara ketiga diraih ooleh Imroatus Soleha dari kelas IX D. Nilainya mencapai 1001,18 dengan rata-rata 91,11.  Kepala Sekolah memberikan ketiga siswa berprestasi ini, piala penghargaan.

Sambutan terakhir diberikan oleh Pengawas Pendidikan Menengah (Dikmen) pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikdaya) Kabupaten Probolinggo Edi Santoso. Ia mengucapkan selamat atas kelulusan 97 wisudawan. "Terimakasih pula pada tenaga pendidikan yang sudah mendukung," katanya.

Ia juga mengucapkan rasa terimakasih kepada orang tua wisudawan. 97 wisudawan itu merupakan anak-anak yang berprestasi. "Kita harus terus mendukung, nantinya anak yang berpendidikan maka yang akan memenangkan kompetisi," tuturnya.

Prosesi wisuda itu ditutup dengan persembahan lagu dari 20 perwakilan 97 wisudawan. Lagu itu bernarasi ucapan terimakasih dari mereka. Saat diwawancara, Kepsek Sugeng Wiyono menyampaikan pesannya untuk 97 wisudawan itu.

Ia berharap agar 97 wisudawan tidak berhenti setelah lulus dari SMP Negeri 2 Sumberasih. ”Lanjutkan sampai ke jenjang yang paling tinggi. Karena ke depan sekali lagi, anak yang berpendidikan lah yang bisa bersaing dan berkompetisi," ucapnya. (*/alv/why)