Sosialisasi – Pelatihan KIM oleh Dinas Kominfo Kabupaten Probolinggo (4)

Hilal Lahan Amrullah
Hilal Lahan Amrullah

Thursday, 24 Nov 2022 17:58 WIB

Sosialisasi – Pelatihan KIM oleh Dinas Kominfo Kabupaten Probolinggo (4)

PEMBUKAAN: Sosialisasi dan Pelatihan KIM di Kecamatan Dringu digelar Kamis (24/11/2022). Dihadiri oleh Kepala Diskominfo Yulius Christian (tengah), Camat Dringu Heri Mulyadi (dua dari kiri), Danramil Dringu, Direktur Multimedia tadatodays.com Imam Wahyudi dan Direktur HRD tadatodays.com Bondet Mulyo.

PROBOLINGGO, TADATODAYS.COM - Dinas Komunikasi, Informatika (Diskominfo) Statistik, dan Persandian Kabupaten Probolinggo menggelar Sosialisasi dan Pelatihan Komunitas Informasi Masyarakat (KIM) edisi keempat. Bertempat di pendapa kantor Kecamatan Dringu, Kamis (24/11/2022) pagi, sosialisasi dan pelatihan ini menyasar KIM dari 6 desa di Kecamatan Dringu.  Diharapkan, pergerakan KIM nanti dapat berfungsi meningkatkan perekonomian di desa.

Kegiatan tersebut dihadiri Kepala Dinas Kominfo Kabupaten Probolinggo Yulius Christian, Camat Dringu Heri Mulyadi; dan Direktur Multimedia tadatodays.com Imam Wahyudi yang menjadi narasumber pelatihan.

Sedangkan enam desa di Kecamatan Dringu yang mengirimkan anggota KIM-nya pada kegiatan tersebut ialah Desa Pabean, Desa Kalisalam, Desa Randuputih, Desa Dringu, Desa Kedungdalem, dan Desa Tamansari. Beberapa kepala desa juga hadir langsung di acara tersebut.

Camat Dringu Heri Mulyadi dalam sambutannya mengatakan, setiap tahun di desa ada pembangunan. Pembangunan desa itu membutuhkan keterlibatan KIM. "Semua kepala desa pasti tujuannya ingin membangun desa. Kepala desa ini punya visi dan misi, serta program. Hampir semua program, semuanya di desa. Harus ada keterlibatan aktif KIM, misalnya pada musyawarah desa," terangnya.

UMKM di Kecamatan Dringu juga banyak ragamnya. Hal tersebut juga dapat dipromosikan oleh KIM. Termasuk seluruh kegiatan positif yang ada di desa juga dapat dipromosikan. "Apapun jenisnya, mau wisata, atau kegiatan sosial, dan kegiatan-kegiatan yang lain," tutur Camat.

Ia berharap, ke depan KIM desa bisa dikukuhkan di masing-masing desa. Tujuannya yaitu menyebarkan informasi yang ada di desa. Bahkan KIM ini nantinya bisa menjadi PPID fungsional yang ada di desa. "Jadi, kalau ada rekan-rekan  LSM atau media meminta informasi ke desa, itu bisa melalui KIM atau PPID yang ada di desa,”  ujarnya.

TEORI: Direktur Multimedia tadatodays.com Imam Wahyudi menyampaikan materi jurnalistik dasar.

Sementara, Kepala Dinas Kominfo Kabupaten Probolinggo Yulius Christian dalam sambutannya menyatakan bahwa fungsi KIM termasuk untuk meningkatkan perekonomian. Ia menyebut UMKM dan pertanian di Kecamatan Dringu luar biasa. Namun, UMKM dan petani bawang misalnya, tidak munkin menyampakan infomasi potensi yang dimilikinya kepada publik. "Karena tidak punya waktu. Nanti itu yang menyampaikan adalah teman-teman KIM," katanya.

Fungsi KIM berikutnya adalah sebagai jembatan pemerintah. KIM dapat menyampaikan kegiatan pemerintah dan pembangunan yang ada di desa. ""Bila ada informasi-informasi yang sifatnya hoax, itu teman-teman KIM yang di depan, paling tidak, meng-counter. Teman-teman KIM lah yang meluruskan informasi. Teman-teman KIM bisa mendeteksi berita hoax," tuturnya. 

Selain meng-counter hoax, diperlulkan informasi yang mengimbanginya. Caranya dengan sebanyak mungkin membuat konten kreatif dan konten positif. "Hari ini saya mengajak KIM, bagaimana nanti bisa membantu kepala desa menyampaikan hal-hal yang positif. Sehingga dapat membantu pertumbuhan ekonomi di desa," tegasnya.

BERSAMA: Para peserta sosialisasi dan pelatihan KIM Kecamatan Dringu berfoto bareng tim Diskominfo dan tadatodays.com.

Lalu dengan pelatihan ini, tambah Yulius, KIM dari 6 desa di Dringu dapat memililki jejaring. Nah, jejaring tersebut bisa dikembangkan untuk menumbuhkan ekonomi kreatif di desa. 

Setelah sambutan, KIM dari 6 desa mendapat bekal menulis berita dari Imam Wahyudi. Mereka dibekali teknik mengumpulkan data, menulis berita, hingga memotret untuk kebutuhan fotografi jurnalistik. 

Setelah belajar secara teori, para peserta langsung diajak praktik menulis berita. Walau masih belum sempurna, para peserta sudah mampu memenuhi unsur-unsur dasar menulis berita. Selanjutnya, Imam Wahyudi menyarankan agar para peserta terus berlatih menulis berita. “Tidak ada yang tiba-tiba bisa. Kemampuan menulis selalu didasari oleh kebiasaan, terus menerus,” katanya. (*/hla/why)


Share to