Staimpro Beralih Status Jadi Institut Ahmad Dahlan

Amelia Subandi
Amelia Subandi

Friday, 15 Mar 2024 13:32 WIB

Staimpro Beralih Status Jadi Institut Ahmad Dahlan

BERALIH STATUS: STAIM Probolinggo telah beralih jadi Institut Ahmad Dahlan (IAD) Probolinggo.

PROBOLINGGO, TADATODAYS.COM - Sekolah Tinggi Agama Islam Muhammadiyah Probolinggo (Staimpro) sukses beralih status. Staimpro resmi beralih jadi Institut Ahmad Dahlan (IAD) Probolinggo.

Inilah satu-satunya Institut Agama Islam pertama di Probolinggo. Dengan pergantian status tersebut diharapkan mampu meningkatkan kualitas pendidikan di kampus setempat.

KULIAH UMUM: Pj Wali Kota Probolinggo Nurkholis dalam agenda Yudisium Sarjana ke-14 Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Kejuruan serta Fakultas Hukum dan Ekonomi Islam Syari’ah, Institut Ahmad Dahlan (IAD) Probolinggo.

Rektor IAD Probolinggo Benny Prasetiya mengatakan, peralihan status ini menjadikan kampus yang semula hanya 1 rumpun ilmu yaitu ilmu agama, sekarang mulai membuka rumpun ilmu lain. Beberapa program studi baru yang dibuka pasca beralih jadi Institut Ahmad Dahlan diantaranya S1 Psikologi Islam, S1 Teknik Informatika, S1 Teknik Rekayasa Perangkat Lunak, dan S2 Pendidikan Agama Islam.

“Iya Alhamdulillah, setelah beralih status, kami buka prodi baru. Saat ini proses pengajuan dan dan menunggu izin turun,” kata Benny.

Setelah beralih status menjadi IAD Probolinggo, pihak rektorat juga tengah mempersiapkan peralihan status menjadi Universitas Ahmad Dahlan Probolinggo. Syarat untuk menjadi Universitas Ahmad Dahlan, menurut Benny, harus memiliki program pasca sarjana. Setelah proses izin pascasarjana turun, IAD akan berproses untuk menjadi Universitas Ahmad Dahlan Probolinggo.

“Tahapan alih status hingga menjadi institut melalui proses dan perjuangan panjang. Mohon doanya, kami saat ini bersiap untuk beralih status jadi Universitas Ahmad Dahlan,” tandasnya.

Selama kurun waktu dua tahun terakhir peralihan status dari Staimpro menjadi Institut IAD Probolinggo sangat mengalami perubahan pesat. Mulai dari pembenahan prasarana pembangunan infrastruktur, penambahan Program Studi (Prodi) dan Tenaga Dosen.

Untuk mendukung pengembangan IAD Probolinggo, pihak kampus saat ini telah memiliki 5 dosen program doktor. Dan akan bertambah, sebab saat ini ada 15 dosen yang tengah menempuh pendidikan doktor.

Oleh karena itu, Benny Prasetiya berharap, bersamaan dengan dibukanya pendaftaran mahasiswa baru tahun ini, jumlah pendaftar meningkat dibanding tahun sebelumnya. Ini akan mendukung upaya peralihan status kampus yang berada di Jalan Mahakam, Kedopok, Kota Probolinggo. (mel/why)


Share to