Status UPT Dihapus, Balai Benih Ikan Kedungasem Terbengkalai

Mochammad Angga
Mochammad Angga

Tuesday, 20 Apr 2021 15:38 WIB

Status UPT Dihapus, Balai Benih Ikan  Kedungasem Terbengkalai

TAK TERAWAT: Kondisi kolam ikan nila di Balai Benih Ikan Kedungasem, Kota Probolinggo, terbengkalai dampak dihapusnya status UPT dan adanya refocussing anggaran.

PROBOLINGGO, TADATODAYS.COM - Balai Benih Ikan milik Dinas Perikanan Kota Probolinggo di Kelurahan Kedungasem, Kecamatan Wonoasih, kini terbengkalai. Alasannya, balai yang fokus pengelolaan benih ikan nila dan lele itu berubah status dari Unit Pelayanan Teknis (UPT) menjadi seksi. Serta, anggaran terkait  pemeliharaan di refocussing.

Hal itu terungkap saat tadatodays.com mengunjungi lokasi balai benih ikan tersebut pada Selasa (20/4/2021) siang. Sekira pukul 11.19 WIB, di tempat tersebut tak ada seorang pun yang berjaga. padahal masih waktu jam kerja.

Dari pantauan ini, tampak lahan seluas lebih kurang 3 hektar dan beberapa fasilitasnya tak terawat. Seperti sebagian besar kolam tak berfungsi untuk pembibitan ikan, asbes bangunan berlubang, plengsengan di sisi barat rusak dan pagar depan mengalami kemiringan.

Meski kondisinya memprihatinkan, namun masih ada sejumlah ikan nila berukuran besar di sisi selatan yang dibiarkan.

Melalui sambungan telepon, Plt Kepala Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan setempat, Yoyok Imam Siswahyudi mengatakan, penjaga balai benih ikan sebanyak sekitar 10 orang kemungkinan masih istirahat. 

Menurut Yoyok, ada 2 sebab mengapa balai ikan tersebut tidak beroperasi. Pertama, anggaran yang tidak disebutkan besarannya direfocussing. Kedua, kebijakan dari Provinsi Jawa Timur berstatus UPT dihapus atau merupakan satu bagian dari kegiatan pada seksi Dinas Perikanan. "Kalau UPT dari segi penganggaran lebih besar," katanya.

Yoyok menyampaikan, pihaknya tetap berupaya agar balai benih ikan tersebut bisa berproduksi kembali

Terpisah, Lurah Kedungasem Yudo Pratomo menuturkan, bahwa Balai Benih Ikan tetap beroperasi tetapi sekarang ditunda. "Dulu kelurahan diberi benih ikan itu. Kemudian dibudidayakan di aliran sungai belakang kelurahan," katanya, ditemui di kantornya. (ang/don)


Share to