PROBOLINGGO, TADATODAYS - Berdalih melakukan sterilisasi pelabuhan di sisi barat, UPT Pelabuhan Perikanan Pantai Mayangan minta fasilitas yang dibangun dua komunitas, dibongkar. Komunitas Surya Citra Bahari (SCB) dan Asosiasi Sahabat Laut pun mempertanyakan langkah ini. Merka mendatangi kantor UPT Pelabuhan, pada Jumat, (22/11/2019) sekitar pukul 10.00 WIB. Sayang kedatangan mereka tak membuahkan hasil.

Djando Gadohoka, perwakilan SCB, mengatakan, komunitasnya diberitahu perihal kebijakan ini, melalui surat tertanggal 15 November 2019. Dengan nomor surat 523/7538/120.7.6/2019/ tertuju kepada pengurus Asosiasi Sahabat Laut dan pengurus Surya Citra Bahari(SCB). Kedua komunitas ini diminta membongkar toilet, gazebo, bedak jualan, tempat duduk hingga tangga yang terlanjur dibangun di sekitar waterbreaker sisi barat.

Dalam surat tersebut juga disebutkan, dalam waktu dekat otoritas pelabuhan akan membatasi jumlah pengunjung. Untuk itu fasilitas milik komunitas harus dipindahkan ke lokasi lain.

"Sangat kecewa sekali. Janjinya jam 08.00-11.00 WIB akan ditemui. Kami tidak ditemui dengan alasan rapat di tempat lain. Padahal kami ke sini meminta klarifikasi. Kenapa jklika sebelumnya sudah dizinkan untuk melakukan pembangunan, sekarang diminta bongkar. Kan aneh. Mengapa sebelumnya diizinkan?" tanya Djando retoris.

Djando mengatakan, ia mendapat informasi jika ada pihak lain yang akan membangun hal serupa di lokasi yang sama. Lokasi yang kerap dijadikan warga lokal untuk relaksasi dan terapi air laut. "Sebenarnya bila kita diberikan waktu untuk mengelola, kami mampu dan tidak akan kalah oleh investor," jelasnya.

Seluruh fasilitas terapi, disebut Djando dibangun secara swadaya dan tidak dibantu sepeserpun oleh UPT PPP  Mayangan. "Makanya kami kecewa," keluhnya. (ang/hvn)