PROBOLINGGO, TADATODAYS.COM - Pelajar Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Kota Probolinggo (Mandapro) kembali menorehkan prestasi. Kali ini pelajar Mandapro berhasil membuat "Modern Station atau Stasiun Masa Kini", dan sukses merebut gelar juara II di kejuaraan Asian Junior Robot Cup (AJR) 2023.

Para siswa Mandapro yang sukses menorehkan prestasi itu adalah Nadhiva Azwar Nur Efendy kelas XI IPA 2; Akhtar Faeyza Resati kelas X B; Chika Mozaluna Putri Beng Agus kelas X-B; dan Bayu Rangga Dwi Purnomo kelas XB. Mereka ini merupakan tim robotic Mandapro Exist.

Mereka berempat mengikuti ajang bergengsi tingkat internasional itu pada Minggu (26/2/2023) di Kuala Lumpur, Malaysia. Mereka mendapat medali perunggu dan sertifikat membanggakan.

STASIUN: Tim Robotik Mandapro Exist saat merancang stasiun masa kini, yang berhasil meraih juara II di ajang AJR 2023.

Saat ditemui tadatodays.com, Jumat (10/3/2023) pagi, Nadhiva dan ketiga timnya memperlihatkan modern stations itu. Ada potongan-potongan lego yang mereka rancang menjadi stasiun. Ada pula kabel-kabel dan tombol coding.

Mereka merancang stasiun masa kini itu, di Laboratorium Kesenian. Meja di ruangan itu menjadi tempat lego dirancang. Ada pula sebuah laptop, untuk mengkoding stasiun masa kini itu, supaya berfungsi.

Mereka mempersiapkan lomba, terhitung hanya 2 minggu. Nadhiva bercerita, tak menyangka bisa juara dua. Sebab, peserta lainnya membuat robotik yang lebih canggih.

Milik mereka adalah stasiun kereta api masa kini. Dikatakan masa kini, karena ada beberapa fitur yang belum dipergunakan di stasiun-stasiun Indonesia. Stasiun bikinan mereka berjudul "Modern Station Generation Z Era". Sesuai namanya, mereka membuat stasiun kereta api masa kini, di era generasi Z.

Rancangan stasiun itu terdiri dari rel kereta, kereta api, menara alarm, kursi pengunjung dan tembok.

PRESTASI: Siswa MA Negeri 2 Kota Probolinggo kembali mengukir prestasi. Kali ini mereka juara dua di Asian Junior Robotik 2023, di Kuala Lumpur Malaysia.

Fiturnya ada sensor IR. Nadhiva menjelaskan, pemindai itu berfungsi untuk mendeteksi objek yang ada di depan kereta api, saat melintasi rel. Jika ada objek yang berjarak 10 meter, maka kereta api akan melambat. "Kalau di robot kami, itu prototypenya 1 sentimeter," katanya.

Ada pula, alarm pengingat dengan warna. Masyarakat akan mengerti jam keberangkatan kereta api sesuai warna. Sehingga, jam keberangkatan akan diketahui oleh penumpang. Warnanya merah dan hijau. Semuanya menampilkan jarak menit keberangkatan. "Jadi tidak perlu buru-buru," kata Nadhiva.

Stasiun masa kini itu juga dilengkapi pendeteksi gempa. Namun, fitur ini masih perlu penelitian lebih lanjut dari tim robotik Mandapro Exist itu.

Saat di AJR, robot bikinan mereka ini masuk kategori Creative Robotic. Ada sekitar 50 peserta yang bertanding dengan mereka. Ada peserta dari negera lain seperti Thailand, Korea, Malaysia, dan lain-lain.

Arek-arek robotic Mandapro Exist mengaku sempat tidak percaya diri. Setelah presentasi dengan bahasa Inggris, dewan juri bertanya pada mereka. Mereka diberikan pertanyaan, soal fitur pendeteksi gempa. Nadhiva dan teman-temannya mengaku kurang puas dengan jawaban mereka. "Kita memang kurang mendalami soal fitur pendeteksi gempa," kata Nadhiva.

Namun, setelah dinobatkan sebagai juara 2 mereka terharu bahagia. Nadhiva dan teman-temannya mengaku sangat bangga. Akhirnya, mereka memberikan prestasi yang bergensi untuk sekolahnya. "Kami juga dapat kenalan dari sekolah lain," katanya.

Robotik itu akan mereka simpan, dan akan mereka perbaiki. Selanjutnya, jika ada perlombaan yang sesuai, Mandapro Exist akan kembali ikut. (alv/why)