Sukses Petani Muda Jadi Wasit Sepak Bola Jawa Timur

Zainul Rifan
Friday, 21 Jan 2022 20:58 WIB

NAIK LEVEL: Andi Purwanto kini tak hanya bisa memimpin pertandingan sepak bola tingkat kabupaten. Setelah lulus mengikuti tes wasit C2 yang digelar PSSI Jawa Timur, kini ia bisa menjadi pengadil pertandingan level provinsi.
PROBOLINGGO, TADATODAYS.COM - Andi Purwanto, adalah pemuda asal Desa Watu Panjang, Kecamatan Krucil, Kabupaten Probolinggo. Pemuda kelahiran 21 Januari 1997 yang kesehariannya bekerja sebagai petani dan peternak ini, sukses menjadi wasit sepak bola level provinsi atau yang dikenal dengan wasit C2. Ini, setelah ia lulus dalam seleksi wasit sepak bola Jawa Timur yang digelar oleh PSSI Jatim.
Wartawan tadatodays.com berkesempatan bertemu dengan Andi di rumahnya, Minggu (11/1/2022). Andi Purwanto menyampaikan, capaian tersebut diraih berkat doa dan dukungan orang tua, saudara, serta teman-temannya.
Kepada tadatodays.com, Andi menceritakan pengalamannya di lapangan sepak bola yang diawali saat ia masih menjadi pemain dalam laga antar kampung (tarkam) pada tahun 2009 silam.
Kemudian pada tahun 2012, Karang Taruna Desa Watu Panjang membentuk klub sepak bola Taruna Utama. Ia pun berkiprah di klub tersebut di posisi bek. Kemudian, ia ganti posisi gelandang dan striker. Hingga akhirnya, ia lebih nyaman di posisi bek sayap.
Pertandingan demi pertandingan ia ikuti. Baginya, menang kalah tak jadi masalah.
Setelah merumput sebagai pemain, ia kemudian berkeinginan beralih menjadi wasit sepak bola. Ketertarikan itu muncul, setelah dibenaknya terfikir kalau hanya jadi pemain itu tidak bisa selamanya. Sebab kalau performa sudah mulai menurun, maka tidak akan digunakan lagi oleh klub. "Awal 2019 saya mulai jadi wasit pertandingan," terangnya.
Pada akhir tahun 2019, ia mengikuti seleksi wasit tingkat kabupaten atau yang dikenal wasit C3. Andi pun lolos.
Andi selanjutnya hingga berangkat menggunakan bis umum, untuk mengikuti pelatihan di Kota Malang.
Selepas pelatihan, ia langsung memimpin pertandingan sepak bola antar SMP se Kabupaten Probolinggo, yang berlokasi di Desa Bulang, Kecamatan Gending.
Hingga saat ini, sudah 15 pertandingan resmi yang ia pimpin saat menjadi wasit C3. "Kalau sepak bola tarkam, sudah tak terhitung mas," ujarnya.
Lalu pada 21 Desember 2021 lalu, ia mengikuti seleksi wasit Jawa Timur (C2) di Surabaya. Andi kembali dinyatakan lolos, melalui surat penetapan lolos seleksi yang ditandatangani oleh Ketua Komisi Wasit Jawa Timur H. Purwanto.
Saat itu, ada sekitar 82 orang yang mengikuti seleksi, dan yang lolos hanya 46 orang dari berbagai kota dan kabupaten se Jatim, termasuk dirinya. "Pelatihannya tanggal 24-30 Desember 2021, di Kota Malang," katanya.

Namun selepas pulang dari pelatihan itu, belum ada kompetisi yang digelar PSSI Jawa Timur.
Perasaan Tegang saat Memimpin Pertandingan
Andi menjelaskan, jika pengalamannya menjadi wasit itu tidak luput dari kata menegangkan. Apalagi ketika memimpin pertandingan sepak bola tarkam. Dimana jika ada keputusannya yang tidak diteriama oleh salah satu klub, maka bisa menimbulkan konflik hingga berujung cacian.
Akan tetapi, Andi tetap berkeyakinan bahwa apa yang diputuskannya selama menjadi pengadil pertandingan adalah keputusan yang tepat. Termasuk, keputusannya memberikan kartu kuning jika ada pemain yang melontarkan cacian ataupun kontak fisik parah terhadap dirinya. "Yang penting saya sudah sesuai dengan aturan," tegasnya.
Namun beruntung, selama ia menjadi wasit Andi belum pernah mendapat perlakuan yang bisa menyebabkan cedera pada tubuhnya. Baik yang disebabkan oleh pemain ataupun suporter.
Saat ditanya tentang bagaimana dunia sepak bola di Kabupaten Probolinggo, Andi tetap menaruh harapan agar persepakbolaan di Kabupaten Probolinggo membaik. Namun untuk saat ini, ia menilai dunia sepak bola di Probolinggo masih belum ada kemajuan secara signifikan.
Menurutnya, hal itu disebabkan karena kurangnya fasilitasi olahraga sepak bola dari pemerintah setempat. Salah satunya adalah jarang mengadakan kompetisi.
Ia berpendapat, pemain berkualitas akan didapat dari adanya kompetsi baik baik. Muaranya, untuk membentuk klub sepak bola Persikapro Kabupaten Probolinggo. "Kompetisi perlu digalakkan lagi," ujarnya.
Ia berharap Kabupaten Probolinggo dapat meniru kabupaten lainnya, seperti menggelar pertandingan bupati cup yang melibatkan klub tingkat SMP dan SMA. Sehingga dapat memberikan peluang bagi pemuda di Probolinggo untuk berkiprah di dunia sepak bola. (zr/don)




Share to
 (lp).jpg)