Tahun 2021, Banyuwangi Fokus Pariwisata Berbasis Desa

Usman Afandi
Usman Afandi

Thursday, 28 Jan 2021 15:29 WIB

Tahun 2021, Banyuwangi Fokus Pariwisata Berbasis Desa

DESA WISATA: Agrowisata Taman Suruh di Desa Tamansuruh, Kecamatan Glagah, menjadi desa wisata yang digagas Pemkab Banyuwangi untuk menopang perekonomian di tengah pandemi. (foto: Humas Pemkab Banyuwangi)

BANYUWANGI, TADATODAYS.COM - Memasuki tahun 2021, Pemerintah kabupaten (Pemkab) Banyuwangi, menyiapkan sejumlah startegi baru untuk pemulihan ekonomi di sektor pariwisata. Mengingat, sektor perioritas Banyuwangi merupakan sektor pariwisata.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwista (Disbudpar) Banyuwangi, MY Bramuda saat ditanya wartawan mengungkapkan, saat ini pihaknya tengah menyipakan startegi baru, salah satunya penyelengaraan Banyuwangi Festival. “Ini sedang kita godok, wisata berbasis promosi ini kita lakukan,” ujar Bramuda, saat dihubungi Sabtu, (23/1/2021) lalu.

Bramuda menjelaskan, Disbudpar akan mendesain beberapa penyelengaraan festival dengan virtual. Bukan hanya itu saja, nantinya festival itu akan dipadukan dengan beberapa destinasi wisata yang ada di berbagai tempat di Banyuwangi. “Dengan sport tourism dan ini akan dipadukan dengan beberapa konsep  wisata yang ada di Banyuwangi,” katanya.

Bram juga mengatakan, selain menyelengarakan even festival di tahun 2021, wisata berbasis alam juga akan dikembangkan. Salah satunya wisata berbasis desa, seperti halnya Argo Wisata Taman Suruh (AWT) yang nantinya akan berubah menjadi wisata berbasis desa. “Akan menjadi wisata desa,“ ucapnya.

Bram mengaku, hal tersebut sudah dirapatkan dengen Bupati Anas dan beberapa kementerian, salah satunya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

Selain itu, Kementerian PUPR sendiri juga akan menganggarkan dana besar yang akan langsung dilelang. “Insyallah tahun 2021 sudah beres dan selesai untuk pembangunan di AWT,” ujarnya.

Disisi lain, lanjut Bram, pemerintah Banyuwangi sendiri akan mendorong pembangunan Jatim Park yang diketahui nilai investasinya mencapai Rp 150 Milar di tahun 2021 ini. Sehingga, hal itu bisa mendorong pemulihan sektor ekonomi kususnya di sektor pariwisata.

Tak hanya sektor wisata, Pemkab Banyuwangi juga tinggal menuggu progres Tol Probowangi. Menurutnya, kalau Tol Probowangi masuk Banyuwangi, maka akses bagi pengunjung bisa lebih cepat. "Dengan demikian wisata menjadi daya dukung yang optimal menjadi pengembangan,” katanya.

Selama pandemi Covid-19, kebanyakan wisatawan yang datang ke Banyuwangi tidak ingin bergerombol maupun di tempat-tempat tertutup. Menurutnya, pengunjung lebih suka di alam terbuka, seperti halnya wisata alam.

Untuk itulah pemerintah Banyuwangi akan menggerakkan melalui festival dan wisata berbasis desa. Karena, bagaimanapun Banyuwangi memiliki sumber daya alam yang melimpah. "Seperti makan di tengah sawah, gubug, itu menjadi cara baru yang kita jual,” katanya. (usm/don)


Share to