Tak Terima Bantuan, Lansia Penerima Bansos Laporkan Eks Pendamping ke Polisi

Mochammad Angga
Mochammad Angga

Friday, 26 Jun 2020 17:31 WIB

Tak Terima Bantuan, Lansia Penerima Bansos Laporkan Eks Pendamping ke Polisi

LAPORAN: Ester Wandira (jilbab merah) didampingi Ketua RT 2 Muhammad Ismail melaporkan hilangnya uang Rp. 2,7 juta milik Bu Suryo pada polisi.

PROBOLINGGO, TADATODAYS.COM - Kasus raibnya uang bantuan sosial program Asistensi Lanjut Usia Terlantar (Aslut) senilai Rp 2,7 juta berbuntut panjang. Pihak penerima, melaporkan Lukman Hakim, eks pendamping program ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polres Probolinggo Kota, Jumat (26/6/2020).

Laporan itu dilakukan oleh Ester Wandira, cucu Bu Suryo, lansia penyandang tuna netra asal Kelurahan Pilang, Kecamatan Kademangan, Kota Probolinggo yang terdata sebagai penerima bantuan. Saat melapor sekira pukul 10.00 WIB, Ester -sapaan akrabnya – didampingi Ketua RT 2/RW 1 Muhammad Ismail.

Ester Wandira mengatakan, dia melaporkan Lukman Hakim atas dugaan penggelapan. “Ini bisa menjadi kasus penggelapan atau korupsi begitu. Karena uang dari pemerintah pusat sebagai bentuk bantuan sosial, malah diambil sendiri. Bukan mengambilkan tapi mengambil," katanya saat ditemui usai melapor.

Ia mengatakan, Lukman tidak memberikan duit bantuan itu sejak neneknya terdaftar sebagai penerima. Yakni sejak 2017. Bahkan, buku rekening bank, ATM, sampai KTP pun tidak diterima sang nenek. “Rekeningnya tidak diserahkan. Bangtuannya tidak dutin diberikan,” katanya.

Sebetulnya, Selasa (23/06/2020) malam, Ester telah mengadukan kasus tersebut ke polisi. Namun, karena bukti tidak lengkap, Ester disarankan kembali dengan membawa bukti lengkap.

Sementara itu, Kasatreskrim Polres Probolinggo Kota AKP Heri Sugiono mengatakan bahwa pihaknya akan melakukan penyelidikan atas laporan tersebut. “Kami akan melakukan penyelidikan atas laporan tersebut. Apabila ada dugaan tindak pidana, maka akan dinaikkan ke penyidikan,” katanya.

Lukman Hakim sendiri belum berkomentar atas laporan tersebut, dihubungi melalui ponselnya sebanyak 3 kali, belum ada respons.

Diberitakan tadatodays.com sebelumnya, Bu Suryo Tiwani melalui cucunya mengadukan bantuan sosial program Asistensi Lanjut Usia Telantar (Aslut) dan Program Keluarga Harapan (PKH) yang menjadi haknya. Pasalnya, dari total Rp 4 juta yang ada di ATM, sekitar Rp 2,7 juta raib.

Selama ini, ia juga mengaku tak menerima haknya sebagai penerima bantuan. Belakangan diketahui, jika uang itu diambil oleh eks pendamping Aslut bernama Lukman Hakim. Lukman mengaku jika uang itu ia yang mengambil. Namun hilang saat makan di Bakso Probolinggo. (ang/sp)


Share to