Terdampak Pengurangan Kapal Penyeberangan, Jalur Pantura Situbondo-Banyuwangi Macet

Mohamad Abdul Aziz
Mohamad Abdul Aziz

Thursday, 17 Jul 2025 18:04 WIB

Terdampak Pengurangan Kapal Penyeberangan, Jalur Pantura Situbondo-Banyuwangi Macet

ANTRE: Petugas Polsek Wongsorejo tengah mengamankan jalur.

BANYUWANGI, TADATODAYS.COM - Kemacetan parah terjadi di jalan nasional penghubung Kabupaten Situbondo dengan Banyuwangi, sejak Rabu (16/7/2025). Hingga Kamis (17/7/2025) pukul 15.00 WIB, antrean kendaraan mengular panjang, bahkan mencapai kawasan Taman Nasional Baluran dan Waduk Bajulmati.

Kemacetan berlangsung selama berjam-jam, memicu keluhan dari para pengemudi kendaraan pribadi maupun truk angkutan barang. Arus kendaraan dari arah timur menuju Pelabuhan Ketapang terlihat menumpuk di beberapa titik, terutama di wilayah Kecamatan Wongsorejo.

Petugas dari Polsek Wongsorejo diterjunkan untuk mengatur lalu lintas dan mencegah kemacetan semakin meluas.

Kapolsek Wongsorejo AKP Eko Darmawan menjelaskan bahwa pihaknya telah memberikan imbauan kepada para pengendara untuk tetap tertib dan bersabar. "Untuk saat ini, kemacetan mengular hingga kawasan Taman Nasional Baluran. Banyak pengendara yang tidak sabar dan memaksakan diri, sehingga menyebabkan penumpukan di beberapa titik,” katanya.

Kemacetan ini terjadi akibat antrean panjang kendaraan di Pelabuhan ASDP Ketapang (Banyuwangi) dan Pelabuhan Gilimanuk (Jembrana, Bali). PT ASDP Indonesia Ferry menyebut, berkurangnya jumlah kapal yang beroperasi sebagai penyebab utama antrean.

General Manager PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Ketapang Yannes Kurniawan mengatakan bahwa pengurangan kapal terjadi karena adanya inspeksi dan perbaikan teknis yang direkomendasikan oleh regulator keselamatan pelayaran. “Hal itu karena ada inspeksi dan perbaikan berdasarkan rekomendasi dari regulator,” jelas Yannes.

Untuk mengurangi kepadatan dan mempercepat proses penyeberangan, pihak ASDP bersama Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) telah mengizinkan empat kapal eks Landing Craft Tank (LCT) untuk kembali beroperasi. Keempat kapal tersebut adalah KM Agung Samudra IX, KM Jambo VI, KM Liputan XII, dan KM Samudra Utama.

Meski demikian, kapal-kapal tersebut hanya diperbolehkan berlayar dengan pengawasan ketat untuk menjamin aspek keselamatan.

Situasi ini masih dalam pemantauan intensif oleh pihak kepolisian, otoritas pelabuhan, dan ASDP. Masyarakat diimbau untuk mengikuti informasi resmi dan menghindari rute menuju pelabuhan jika tidak dalam kondisi mendesak. (azi/why)


Share to