Terpantau 8 Ekor Sapi di Lumajang Terpapar Penyakit LSD

M. David Firmansyah
M. David Firmansyah

Tuesday, 20 Feb 2024 13:58 WIB

Terpantau 8 Ekor Sapi di Lumajang Terpapar Penyakit LSD

PASAR SAPI: Sosialisasi antisipasi penyakit LSD pada hewan ternak sapi.

LUMAJANG, TADATODAYS.COM - Tidak hanya penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang menyerang hewan ternak seperti sapi. Penyakit Lumpy Skin Disease (LSD) atau masyarakat biasa menyebutnya penyakit lato-lato, rupanya menjangkiti sejumlah sapi di Kabupaten lumajang.

Berdasarkan laporan dari Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Lumajang Hairil Diani dan dokter hewan, tercatat ada sebanyak 8 sapi yang terjangkit penyakit LSD. Diketahui penyakit tersebut menular sehingga para peternak dan pedagang sapi perlu waspada.

"Saat ini ada 8 sapi yang positif terjangkit dan terdata di ISIKHNAS," ungkap Hairil Diani di Pasar Hewan Lumajang, Senin (19/2/2024).

Sejatinya, pihak Pemkab Lumajang melalui Dinas Peternakan telah melakukan himbauan dengan sosialisasi terkait virus yang menyerang kulit dan daging sapi tersebut.

"Oleh karena itu, pihak Dinas dan Kesehatan Hewan, sejak bulan lalu sosialisasi kepada para peternak dan pedagang sapi agar lebih waspada. Apalagi penularan virus yang dibawa lalat ini tergolong cepat penyebarannya," jelasnya.

Diketahui, hampir di seluruh 21 kecamatan di Kabupaten Lumajang tersebar hewan ternak sapi, kerbau dan kambing. Sehingga, penyebaran penyakit yang biasa masyarakat sebut sebagai lato-lato menjadi perhatian. Terutama di bagian utara, seperti di Kecamatan Ranuyoso, yang menjadi salah satu persebaran ternak sapi terbesar di Lumajang.

Sejauh ini, masih belum ada laporan hewan sapi yang mati akibat penyakit LSD di Lumajang. Selain itu, 8 sapi yang terjangkit masih dapat disembuhkan. Masyarakat tetap perlu dihimbau agar selalu memperhatikan kondisi sapi dan kandang. Ditambah, kerumunan lalat sering kali muncul di tempat-tempat yang kurang diperhatikan.

"Tidak ada yang mati, masih dapat disembukan penyakitnya. Maka, masyarakat perlu memperhatikan kondisi kandang dan sapi setiap waktu" pungkasnya. (dav/why)


Share to