Terus Bersolek, Pulau Gili Ketapang di Kabupaten Probolinggo Kini Makin Cantik

Hilal Lahan Amrullah
Friday, 30 Nov 2018 09:28 WIB

CANTIK : Pulau Gili memiliki daya tarik luar biasa. keindahan pasir yang putih ditambah laut yang hijau menambah kecantikan salah satu pulau andalan Kabupaten Probolinggo.
KABUPATEN Probolinggo mempunyai banyak destinasi wisata alam yang cukup apik. Salah satunya di Pulau Gili Ketapang, Kecamatan Sumberasih. Pulau ini menyajikan keindahan wisata bahari dan wisata sejarah nan religius.
PULAU Gili Ketapang, Kecamatan Sumberasih, Kabupaten Probolinggo, masih cukup alami. Keberadaan terumbu karang di sekitar pulau terjaga dengan baik. Pasir putih di sepanjang pesisir pulau cukup terawat.
Kekayaan alam inilah yang terus dikelola dengan dikembangkannya wisata snorkeling dan diving, sehingga menjadi daya tarik bagi wisatawan. Di samping itu, di pulau satu-satunya di Kabupaten Probolinggo, ini juga terdapat gua yang cukup eksotik dan legendaris. Gua bersejarah itu dikenal dengan nama Gua Kucing.
Bagi Anda penghobi jalan-jalan, rugi rasanya bila tak mencoba datang ke Pulau Gili di Kabupaten Probolinggo ini. Keindahan alam Pulau Gili, ini seakan menegaskan Kabupaten Probolinggo tak hanya punya Gunung Bromo atau wisata arung jeram di Sungai Pekalen, Kecamatan Tiris. Namun, ada surga yang lain, yakni di Pulau Gili Ketapang.
Gili Ketapang hanya berjarak sekitar 8 kilomter dari Pantai Utara Kota Probolinggo dan berada di Selat Madura. Pemandangan pertama sesampai di Pelabuhan Gili Ketapang adalah kapal yang berjejer. Di sana banyak sekali kapal nelayan yang bersandar di bibir pantai dengan berbagai ukuran.
Perjalanan dapat dimulai dengan mengitari dan mencari tahu seberapa besar Pulau Gili Ketapang. Tak butuh waktu lalu, hanya butuh waktu sekitar 2 jam untuk mengitari pulau ini dan kembali ke titik awal perjalanan.
Di sepanjang perjalanan akan ditemui banyak warga yang berbicara dengan bahasa Madura. Ya, penghuni pulau ini mayoritas suku Madura. Jadi, bahasa Madura menjadi bahasa sehari-hari mereka. Keramahan dan senyum penduduk, berinteraksi dengan warga bisa menjadi keindahan tersendiri.
Sunsetnya juga tidak kalah indah dibanding dengan tempat-tempat lain. Pasir putih dengan panorama laut luas berwarna keperakan memantulkan bias-bias sinar matahari.
Batas-batas pulau seluas sekitar 68 hektare ini, di sisi utara merupakan pelabuhan dan pantai berkarang. Sedangkan di sisi timur dan selatan berupa perkampungan nelayan. Di sisi barat ada hamparan pasir putih yang begitu indah dan menjorok ke laut.
Menurut cerita masyarakat setempat, dahulu Gili Ketapang merupakan satu kesatuan dengan daratan Probolinggo. Tepatnya dengan Desa Ketapang (Kini Kelurahan Ketapang, Kecamatan Kademangan, Kota Probolinggo) dan hanya dipisahkan dengan sungai. Karena gempa sebagai akibat meletusnya Gunung Semeru, daratan itu terpisah sejauh 5 mil menuju tengah laut.
Akhirnya, daratan yang terpisah itu diberi nama Gili Ketapang yang diambil dari bahasa Madura. Gili berarti mengalir dan Ketapang merupakan nama desa kala masih bersatu dulu. Sehingga, Gili Ketapang berarti Ketapang yang mengalir. Bahkan, menurut kepercayaan masyarakat, sampai saat ini jarak Pulau Gili Ketapang secara perlahan semakin menjauh ke tengah laut.
Sejauh ini, mayoritas penduduk Gili Ketapang menggantungkan hidupnya di laut sebagai nelayan. Setiap pagi para nelayan saling bahu-membahu menarik perahu nelayan yang datang melaut. Sebagian dari ikan-ikan segar itu dikeringkan, sehingga semakin meningkatkan kesan sebagai perkampungan nelayan.
Tak heran bila banyak warga yang menjadi nelayan. Sebab, pulau ini dikelilingi lautan yang masih bersih dan menjadi rumah yang nyaman bagi berbagai jenis ikan. Air lautnya yang biru jernih berpadu dengan putihnya pasir pantai membuat pantai ini makin cantik. Ombak pantainya juga cukup tenang, sehingga cukup aman untuk bermain air ataupun berenang di sana.
Ketika bermain berkunjung ke pulau ini, jangan heran bila menjumpai sejumlah kambing yang bebas berkeliaran. Menurut warga sekitar, jumlah kambing di pulau ini mencapai 1.396 ekor. Ribuan ekor kambing ini dilepas dilepas begitu saja. Namun, tetap aman dari incaran maling. Artinya, pulau ini cukup aman dari tangan-tangan jahil.
Sebagai kawasan objek wisata, Pulau Gili Ketapang direncanakan menjadi paket wisata. Selain Pantai Bentar di Kecamatan Gending, para wisatawan bisa berkunjung ke Pulau Gili Ketapang dengan menggunakan kapal yang bersandar di Pantai Bentar.
Kepala Dinas Pemuda, Olahraga, Pariwisata, dan Kebudayaan (Disbudpar) Kabupaten Probolinggo Sidik Widjanarko mengatakan, Pulau Gili Ketapang terus menjadi jujugan wisatawan nusantara (wisnu) maupun wisatawan mancanegara (wisman). Karenanya, pelayanan terus ditingkatkan untuk memberikan kenyamanan kepada para turis.
Salah satu yang kini sedang disosialisasikan berupa penyediaan kapal cepat menuju Pulau Gili, baik dari Pelabuhan Tanjung Tebaga Kota Probolinggo maupun dari Pantai Bentar. “Kami sedang membahas proses itu. Sebab, jangan sampai nanti jika kapal cepat terealisasi untuk tamu ekslusif akan membuat gesekan dengan kapal tradisional milik masyarakat setempat,” ujarnya.
Rawan gesekan memang menjadi persoalan. Sebab, kapal tradisional menjadi tumpuan warga Desa Gili Ketapang, khususnya pemilik perahu yang saat ini melayani jasa transportasi wisatawan. “Keselamatan wisatawan juga terus menjadi hal paling diproritaskan. Kami terus mengimbau, khususnya kepada penyedia jasa tranprortasi untuk menyediakan pelampung demi keselamatan penumpang,” ujar mantan Kadisperindag Kabupaten Probolinggo tersebut. (*)
Sajikan Pemandangan Surga Bawah Laut
ANDA hobi jalan-jalan sembari menikmati keindahan alam? Menyelam di permukaan atau snorkeling di Pulau Gili Ketapang, Kecamatan Sumberasih serta menikmati keindahan surga di dasar laut patut dijajal.
Di pulau ini indahnya gugusan terumbu karang bersama ribuan ikan beraneka warna di dasar lautan dapat dinikmati keindahannya. Bahkan, bisa sampai disentuh tangan. Tak hanya itu, pengalaman mengesankan itu juga dapat diabadikan dengan foto.
Untuk menikmati wisata bahari ini, pengunjung cukup mengeluarkan duit Rp 85 ribu untuk sekali trip. Mulai dari menyeberang dari Pelabuhan Tanjung Tembaga, Kota Probolinggo, menyelam di dua spot, foto-foto di bawah laut, menikmati kuliner khas Pulau Gili Ketapang, hingga kembali ke Pelabuhan Tanjung Tembaga.
Pulau ini juga sangat mudah dijangkau dengan segala jenis alat transportasi. Bila Anda menggunakan mobil penumpang umum, dari Terminal Bayuangga, Kota Probolinggo, bisa menumpang angkutan kota menuju Pelabuhan Tanjung Tembaga, Kota Probolinggo. Di sana, dilanjutkan dengan naik kapal motor dengan ongkos Rp 7.000 per orang untuk sekali jalan. Sesampai di Pulau Gili Ketapang, warga setempat pastinya akan dengan senang hati menunjukkan jalan menunu tempat snorkeling atau wisata lainnya.

Bila Anda bersama rombongan, ada baiknya langsung menghubungi nomor kontak penyedia jasa Gili Ketapang Adventure dinomor handphone 085233191111 atau 08233111451. Dengan alternatif kedua ini Anda tidak perlu menunggu penumpang perahu penuh untuk menyeberang.
Ada beberapa tips yang perlu diperhatikan saat jalan-jalan di pulau padat penduduk ini. Bersihnya pantai, putihnya pasir, birunya laut yang seakan nyambung dengan birunya langit, kapal-kapal nelayan yang hilir mudik hingga pesona alam bawah laut, sering membuat pengunjung lupa akan terik matahari.
Agar kulit tidak terbakar, ada baiknya jika Anda mengenakan lotion sun block. Atau, bisa mengenakan kaus berlengan panjang untuk melindungi diri dari sengatan matahari.
Wisata snorkeling di pulau seluas 68 hektare ini dibuka sejak Mei 2016 oleh sekelompok pemuda. Dimulai dari coba-coba mengeksplorasi kondisi terumbu karang yang diunggah ke media sosial hingga belanja peralatan snorkeling.
Dalam sekejap, pelancong berdatangan. Tak hanya wisatawan domestik, tapi juga dari mancanegara. Kini, terdapat enam tim guide snorkeling di pulai ini yang membuat Anda tak perlu antre untuk menyelam. Termasuk, saat libur akhir pekan atau libur panjang.
Di antara sekian banyak pelancong macanegara, salah satunya ada Marissa asal Inggris. Beberapa waktu lalu Marisaa menjajal ber-snorkeling di Pulau Gili Ketapang. Ia mengaku mengetahui keindahan terumbu karang di pulau ini melalui instagram. Bersama saudara kembarnya, ia mengaku sangat senang bisa ke Pulau Gili Ketapang. Lautnya yang masih alami dan pasir yang putih membuat wanita single ini ingin berlama-lama di sana. “Beatiful, beautiful, beautiful,” ujar perempuan murah senyum ini.
Di samping paket snorkeling, kini juga ada paket kamping di Pulau Gili Ketapang dengan tarif Rp 110 ribu. Dengan paket ini, pelancong bisa bermalam dan mendirikan tenda di tepi pantai, menikmati temaram rembulan, melihat kerlap-kerlip lampu perahu nelayan di malam hari, menikmati sunset dan sunrise, mengunjungi situs Gua Kucing hingga snorkeling di pagi harinya.
Bagi Anda yang ingin lebih intim dengan keindahan dasar laut Pulau Gili Ketapang, bisa melakukan diving. “Tapi, ini (diving) bagi kalangan terbatas, seperti komunitas,” ujar Pemilik Jasa Travel Gili Ketapang Adventure, Lailul Marom.
Terkait dengan pengembagan wisata bahari ini, Kepala Desa Gili Ketapang Suparyono berencana membangun home stay bagi pelancong. Selain dapat menikmati snorkeling, wisatawan dapat menyaksikan sunset atau sunrise di satu-satunya pulau milik Pemkab Probolinggo ini. “Mereka juga bisa rekreasi ke Gua Kucing atau berburu ikan hasil tangkapan nelayan pulau ini,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Disbudpar Kabupaten Probolinggo Sidik Widjanarko mengatakan, pembangunan home stay sedang dibahas. Regulasinya juga masih disusun. Sebab, masih ada kendala tekait pembangunan home stay di Pulau Gili Ketapang.
Menurutnya, ada 8 poin komitmen dengan tokoh masyarakat setempat yang harus dipatuhi. “Salah satunya dari 8 poin komitmen itu, wisatwan tidak boleh menginap, harus berpakaian sopan, dan hari Jumat libur. Kecuali datang habis jumatan tidak apa apa,” ujarnya.
Sidik mengatakan, sesuai visi misi Bupati-Wakil Bupati Probolinggo, lima tahun mendatang pariwitas menjadi sektor penyumbang pendapatan asli daerah (PAD) Kabupaten Probolinggo. Melalui program Pesona Hati, Bromo, Bentar, Bremi, dan Binor atau disingkat B-4 menjadi prioritas andalan wisata di Kabupaten Probolingo.
“Salah satu isi programnya sinergi perencaaan dan penggagran wisata dan ekonomi kreatif di B-4. Serta, mengagendakan kunjungan ke Ranu Agung, Seruni Poin, Bromo, Pantai Bentar, dan Pantai Gili Ketapang,” jelasnya. (*)
Gua Kucing, Petilasan Sunan Giri
MELANCONG ke Pulau Gili Ketapang, tidak hanya bisa menikmati keindahan alam di pantai dan dasar laut. Di pulau dengan 9.670 penduduk ini juga ada wisata sejarah sekaligus wisata religi.
Destinasi sejarah dan religi itu berupa Gua Kucing di ujung timur Pulau Gili Ketapang. Tepatnya di Dusun Mardiah, Desa Gili Ketapang.
Konon, gua ini merupakan salah satu petilasan salah satu ulama Wali Songo, Syeh Maulana Ishaq atau Sunan Giri. Salah satu tandanya adanya pohon Santiki. Kayu serupa juga ditemukan di Kabupaten Situbondo, yang juga menjadi petilasan Suna Giri.
Menurut cerita, kala itu Syeh Maulana Ishaq menyebarkan agama Islam. Dalam perjalananya dari Gresik menuju Blambangan (kini Banyuwangi), Syeh Maulana Ishaq singgah di Gili. Di sini, adik Maulana Malik Asmaraqandi (Sunan Gresik) ini memelihara ribuan ekor kucing. Ada juga kucing yang kepalanya bertuliskan bahasa Arab.
Ketika tokoh penyebar agama Islam tersebut meninggalkan Pulau Gili Ketapang, ribuan kucing itu ditinggalkan begitu saja. Sehingga, hilang tidak tentu arah. Anehnya, setiap malam Jumat Legi, suara kucing-kucing itu terdengar bergantian di sela-sela gua yang gelap gulita. Namun, ketika suara tadi dikejar, hilang dan tidak terdengar lagi.
Kepala Desa Gili Ketapang Suparyono mengatakan, kucing-kucing di gua itu konon berbeda dengan kucing pada umumnya. “Kalau kucing liar pasti lari ketika ketemu dengan orang, tapi kucing ini seperti menunggu,” ujarnya. Sayangnya, seolah-olah kucing-kucing ini fatamorgana, ketika didatangi dipastikan lenyap.
Seiring berjalannya waktu, kekeramatan Gua Kucing semakin dikenal masyarakat. Karenaya, setiap malam Jumat Legi selalu diadakan acara doa bersama. Bahkan, saat malam Jumat Legi pengunjung yang datang bisa mencapai 500 orang. “Banyak yang datang ke sini untuk ngalap berkah,” ujarnya.
Mereka yang datang tidak hanya dari Kabupaten/Kota Probolinggo. Banyak juga yang dari Kabupaten/Kota Pasuruan, Jember, sampai Kabupaten Situbondo. Bahkan, banyak juga pengunjung dari luar Jawa Timur, salah satunya dari Jakarta.
Juru Kunci Gua Kucing Abdul Bahri mengatakan, kekeramatan Gua Kucing kali pertama diketahui kakeknya. “Dulu kakek senang memancing. Saat memancing, dia melihat seberkas cahaya di lokasi yang kini menjadi Gua Kucing,” ujarnya. Tidak hanya sekali, sang kakek bahkan melihat sampai tiga kali.
Sampai akhirnya, Sang Kakek bermimpi ada sosok bersurban putih yang diyakini putra Syeh Jumadil Qubro itu. Sejak saat itulah, tempat cahaya itu kemudian dikeramatkan. (*)




Share to
 (lp).jpg)