Tiga Sektor Retribusi Bantu Kenaikan PAD 2021

Mochammad Angga
Mochammad Angga

Wednesday, 26 Jan 2022 12:52 WIB

Tiga Sektor Retribusi Bantu Kenaikan PAD 2021

PENDAPATAN: Dengan menggali setiap potensi retribusi yang ada di sejumlah pasar tradisional, DKUPP Kota Probolinggo mampu meningkatkan PAD pada tahun 2021 lalu.

PROBOLINGGO, TADATODAYS.COM - Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Probolinggo dari Dinas Koperasi Usaha Mikro Menengah, Perindustrian dan Perdagangan (DKUPP) mengalami kenaikan realisasi pada tahun 2021 lalu sebesar Rp 1.629.265.088. Jumlah itu lebih besar dibanding tahun 2020 yakni Rp 1.193.935.600.

Bertambahnya PAD tersebut, setelah DKUPP memaksimalkan retribusi pelayanan Pengujian Alat Ukur atau tera, Hasil Pengelolaan Dagulir dan Retribusi Pelayanan Pasar.

Meski PAD pada tahun 2021 mengalami peningkatan dibanding tahun 2020, namun realisasi itu tidak mencapai target yang ditetapkan yakni Rp 2.184.167.590. Atau, hanya tercapai 74,59 persen.

Meski demikian, Pemkot Probolinggo terus menaikkan target pendapatan dari sektor retribusi pada tahun 2022 ini hingga 200 juta rupiah.

Kepala DKUPP Kota Probolinggo, Fitriawati mengatakan dinaikkannya target PAD pada tahun 2022 ini seiring akan disahkannya peraturan daerah yang mengatur tentang Hasil Pengelolaan Dana Bergulir. “Kajian appraisal tarif retribusi pasar sudah dibuat pada tahun 2022,” ujarnya.

Selain adanya perda terkait, target peningkatan PAD juga didukung dengan selesainya proyek revitalisasi Pasar Kronong. “Apalagi sejumlah pasar sudah rampung dibangun. Sehingga pedagang pasar juga akan membayar restribu sesuai dengan pajak,” katanya.

Tak hanya itu, Fitri juga menyampaikan soal evaluasi yang perlu menjadi atensi Indikator Kinerja Utama (IKU) UPT Pasar. Sementara, untuk Rencana Strategis Pengelolaan Manajemen Perubahan UPT Pasar yang dikelola pada Tahun 2021 adalah Revitalisasi Pasar; Penambahan Sarana dan Prasarana Pasar; Verifikasi Jumlah Pedagang; Pemenuhan Kebutuhan Sarana Pemungut; Kerjasama dengan Bank Jatim  untuk penarikan retribusi secara non-tunai.

Kemudian, membuat Kajian Appraisal terkait Tarif Retribusi Pasar dan melaksananakan Operasi Pasar dengan Tim terkait Menjadikan Pasar yang berskala SNI.

Oleh karena itu, pihaknya menyebutkan bahwa pasar tradisional ini nantinya bisa berdaya saing dengan pasar modern. Salah satunya meningkatkan sarpras di Pasar Gotog Royong. “Dilaksanakan pembangunan meja los untuk pedagang sayur yang lokasinya berada di lantai 2,” tuturnya. (ang/don)


Share to