Tinjau Calon PMI di Pasuruan, Menteri Karding: Jangan Berangkat tanpa Tahu Isi Kontrak Kerja

Amal Taufik
Amal Taufik

Sabtu, 12 Jul 2025 06:41 WIB

Tinjau Calon PMI di Pasuruan, Menteri Karding: Jangan Berangkat tanpa Tahu Isi Kontrak Kerja

PMI: Menteri P2MI Abdul Kadir Karding saat meninjau kesiapan calon PMI di Gempol, Kabupaten Pasuruan.

PASURUAN, TADATODAYS.COM - Calon Pekerja Migran Indonesia (PMI) diminta tidak asal-asalan berangkat ke luar negeri. Mereka harus memiliki keahlian dan kompetensi yang mumpuni serta sesuai prosedur yang ditetapkan.

Hal ini diungkapkan oleh Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Abdul Kadir Karding saat berkunjung ke Balai Latihan Kerja Luar Negeri (BLKLN) Prima Duta Sejati (PDS) di Kecamatan Gempol, Kabupaten Pasuruan, Jumat (11/7/2025).

Karding bersama rombongan tiba di lokasi sekitar pukul 14.30 WIB. Kunjungan ini merupakan agenda kerjanya di Jawa Timur untuk meninjau sarana pelatihan dan para calon PMI yang tengah mengikuti program pendidikan keterampilan dan bahasa asing.

Di BLKLN PDS, Menteri Karding langsung menyapa ratusan calon PMI yang sedang menjalani pelatihan. Ia mengapresiasi semangat para peserta pelatihan.

Dalam kesempatan itu, politisi PKB tersebut menekankan bahwa bekerja ke luar negeri harus dilakukan secara prosedural. Tidak asal berangkat. Tetapi mesti dilengkapi dengan visa kerja, kontrak, BPJS, dan keahlian sesuai bidang kerja.

"Kalau tidak punya skill, daya tawar rendah. Jangan pernah berangkat tanpa tahu isi kontrak kerja. Satu lagi, jangan berangkat dengan visa turis, itu berbahaya," katanya.

Menteri Karding juga berpesan agar calon PMI menjaga sikap di negeri orang. Calon PMI diminta jangan sampai mencederai martabat sebagai warga Indonesia akibat perbuatan yang tidak diinginkan.

Kementerian P2MI, lanjut Karding, bertugas memberi perlindungan menyeluruh bagi para PMI, bahkan sejak dari tanah air. "Saya bersyukur melihat semangat adik-adik semua. Inilah alasan Pak Prabowo membentuk Kementerian P2MI. Negara harus hadir dalam melindungi PMI," ujar Karding.

Direktur PDS, Maxixe Mantofa, menyampaikan bahwa PDS berkomitmen mencetak tenaga kerja migran yang tidak hanya terampil secara teknis, tetapi juga memiliki daya saing di pasar global.

Para peserta program dibekali dengan berbagai keahlian, mulai dari pengelasan, perbaikan bodi kendaraan, spa, perhotelan, keperawatan, hingga teknisi otomotif dan kedirgantaraan.

Selain kompetensi teknis, mereka juga mendapatkan pelatihan bahasa asing sesuai dengan kebutuhan negara tujuan, seperti Bahasa Inggris, Jepang, Korea, Mandarin, Kantonis, dan Melayu.

“Negara penempatan seperti Jepang dan Korea Selatan menunjukkan lonjakan permintaan yang cukup besar, khususnya di sektor pengelasan, kelistrikan, dan pengecatan. Tenaga kerja akan ditempatkan di industri-industri strategis, seperti galangan kapal dan pabrik pesawat tempur. Untuk posisi painter dan electrician saja, kebutuhan bisa mencapai ratusan orang setiap tahunnya, dengan syarat minimal pendidikan D2 dari jurusan terkait,” ujar Maxixe. (pik/why)


Share to