Tiwul, Makanan Tradisonal yang Diburu untuk Menu Takjil di Kraksaan

Zainul Rifan
Sunday, 03 Apr 2022 20:39 WIB

DIBURU: Dengan dibantu istrinya, Warno (baju coklat) melayani pembeli yang mengatre untuk mendapatkan tiwul yang ia jual. Harga tiwul dan aneka makanan tradisional berbahan singkong buatannya dijual murah, antara Rp 3-10 ribu.
PROBOLINGGO, TADATODAYS.COM - Bazar takjil telah dibuka di timur Alun-alun Kota Kraksaan, sejak Minggu (3/4/2022). Beragam menu makanan dan minuman banyak dijual oleh pedagang. Salah satunya Tiwul. Makanan tradisional yang terbuat dari singkong itu banyak diburu oleh masyarakat untuk berbuka puasa.
Dari pantauan tadatodays.com di lokasi bazar, ada salah satu pedagang yang menjual tiwul. Pedagang itu Bernama Warno, warga Kota Probolinggo. Ia rela jauh-jauh dari Kota Probolinggo hanya untuk berjualan tiwul di Kraksaan. Beruntung, dagangannya laris. Para pembeli pun rela mengantre untuk membeli tiwul buatan Warno.
Tak hanya menjual tiwul, Warno juga menawarkan menu makanan tradisional lain. Di antaranya, sawut, katot, kempu tawonan, puli dan bledus. Semua makanan tersebut berbahan dasar singkong.
Kepada tadatodays.com, Warno mengatakan bahwa dagangan tiwul itu sudah ia tekuni sejak 1993. Mulanya ia mulai berdagang dengan cara berkeliling di kampungnya, kemudian membuka stand di dekat rumahnya.
Hingga akhirnya saban bulan puasa dalam beberapa tahun terakhir, ia berjualan di bazar takjil Alun-alun Kota Kraksaan. Selama berjualan di bazar tersebut, ia ditemani istrinya.

Untuk mempersiapkan dagangannya, ia dan istrinya berangkat dari rumahnya sekitar pukul 13.30 WIB, dengan menumpang angkutan umum. Ia baru pulang selesai salat magrib. "Sudah biasa seperti itu," terangnya.
Warno menjelaskan aneka makanan itu ia jual Rp 5 ribu ribu dengan menu lengkap. Namun para pembeli bisa membeli sesuai keinginannya, baik di harga Rp 3 ribu atau Rp 10 ribu. "Semuanya dari bahan singkong," ucap pria kelahiran Wonogiri itu.
Sementara itu, salah seorang pembeli bernama Yayuk, asal Kecamatan Paiton mengatakan, setiap bulan puasa, dirinya sering berkunjung ke bazar takjil di Kraksaan. Dan, salah satu makanan yang diburunya adalah tiwul yang menjadi makanan favorit dirinya sejak kecil.
Karena di Kecamatan Paiton jarang ditemui penjual tiwul, maka ia rela datang ke bazar takjil Kraksaan untuk mendapat makanan tradisional tersebut. Menurutnya makanan tiwul ini baik bagi kesehatan, karena tidak mengandung bahan kimia. "Harganya juga murah," kata pembeli asal Desa Sumberanyar itu. (zr/don)

Share to
 (lp).jpg)