Tradisi Nyekar Berlanjut, Harga Bunga Naik

Linda Tiara Putri
Linda Tiara Putri

Thursday, 23 Mar 2023 14:24 WIB

Tradisi Nyekar Berlanjut, Harga Bunga Naik

KEBUTUHAN NYEKAR: Marak pedagang bunga di sisi selatan Pasar Baru Kota Probolinggo. Semakin mendekati Ramadan, harga jual bunga untuk kebutuhan nyekar ini meningkat. (Foto: Samudra Alkautsar)

PROBOLINGGO, TADATODAYS.COM - Setiap memasuki bulan suci Ramadan, masyarakat punya tradisi nyekar ke makam sanak kerabatnya. Karena itu, penjual bunga untuk nyekar, bermunculan setiap datang Ramadan. Bahkan harga jual bunga nyekar pun naik.

Dari pantauan tadatodays.com pada Rabu (22/03/23), terlihat banyak pedagang bunga berjajar di sisi selatan maupun utara Pasar Baru, Kota Probolinggo. Rata-rata mereka menjual bunga untuk nyekar itu dengan harga naik berlipat dibanding hari-hari biasa.

Menurut pedagang, kulakan bunga nyekar saban menjelang Ramadan dan lebaran selalu naik harga. Dari semula harganya Rp 40 ribu per kilogram, kini mencapai Rp 200 ribu per kilogram.

Hal itu diungkap oleh Watini, 46, salah seorang penjual bunga di sisi selatan Pasar Baru.  "Kulakannya yang mahal. Biasanya Rp 40 ribu per kg, tapi sekarang kan mau Ramadan sama lebaran, jadi naik jadi 200 ribu," ujarnya saat ditemui Rabu itu.

Karena harga kulakan naik, maka bunga nyekar yang semula dijual Rp 2 ribu per bungkus, kini dinaikkan menjadi Rp 5 ribu perbungkus. "Sekarang 5 ribu," kata Watini.

Dia berjualan dari jam 6 pagi sampai jam 5 sore. Namun, sehari menjelang Ramadan, ramai pembeli. Watini pun rela berjualan hingga maghrib. "Kalau hari kayak gini, saya bisa berjualan sampai maghrib," ungkapnya.

Bunga untuk nyekar sejatinya sampai ada 7 rupa atau jenis. Tetapi yang dijual para pedagang sekarang tidak selalu lengkap. Setidaknya beberapa jenis bunga yang dijual ialah melati, mawar, pacar, dan sedap malam.

Untuk bunga sedap malam sendiri juga mengalami kenaikan harga. Jika semula harganya Rp 5 ribu berisi 2 tangkai, sekarang jadi Rp 10 ribu berisi 3 tangkai. (ltp/why)


Share to