Turis Jerman Kencing di Bibir Kawah Bromo, Akhirnya Minta Maaf

Alvi Warda
Alvi Warda

Wednesday, 14 Sep 2022 20:05 WIB

Turis Jerman Kencing di Bibir Kawah Bromo, Akhirnya Minta Maaf

PROBOLINGGO, TADATODAYS.COM - Sebuah video menghebohkan jagad media sosial pada Selasa (13/9/2022) lalu. Dalam video itu, seorang turis asal Jerman buang air kecil di bibir kawah Gunung Bromo, Sukapura Kabupaten Probolinggo. Setelah sempat viral, video itu ditake-down, dan si turis Jerman itu menyatakan meminta maaf melalui story instagramya.

Video tersebut diperkirakan diambil pada Agustus lalu. Turis yang kencing itu direkam oleh temannya yang seorang content creator asal Jerman. Di awal video, mereka menikmati liburannya dengan menggunakan sepeda motor trail di lautan pasir Gunung Bromo. Lalu menjelang akhir video, si turis pria  dengan santainya pipis di bibir kawah Gunung Bromo.

Video itu awalnya diunggah di akun Instagram dengan username @hometwon.earth. Alhasil, warga dan  pemerhati Gunung Bromo menuding aksi bule pipis di kawah Gunung Bromo itu telah menodai sakralnya Gunung Bromo. Si bule juga didesak untuk minta maaf.

Akhirnya, Selasa sore itu melalui story di akun instagramnya, turis Jerman itu menyatakan permintaan maaf.  Mereka menulis pada slide pertama:  Dear People of Indonesia, and especially Tengger Tribe, we need to apologise! Artinya: Hai warga Indonesia, khususnya Suku Tengger, kami memohon maaf”.

Lalu pada slide kedua mereka menulis:  “What happened was such astupid action and we obviously did not think about the cultural, historical and spiritual background the Mount Bromo has for the local people there. Peeing in the Mount Bromo is simply not tolerable and we 100% understand your anger. We are just two young people who really enjoyed our stay in Indonesia. U guys are such a beautiful country with such a high number of cultures and individual history which is so valuable. We really feel so so ashamed and sorry to insult your belief, culture and holy place in such a disgusting way. We did not want to insult you on purpose and what happened was 100% due to a lack of knowledge and uneducation on our side. We want to use this current media presence to educate people like us and spread awareness about cultural dis/uninformation. ”

Dalam bahasa Indonesia, pernyataan mereka berarti: “Apa yang telah terjadi adalah perilaku bodoh dan kita dengan jelas tidak berpikir mengenai budaya, sejarah dan latar belakang spiritual yang Gunug Bromo miliki untuk wrga lokal setempat. Kami hanya dua pemuda yang sangat menikmati menginapnya kami di Indonesia. Kalian memiliki negara yang indah dengan budaya tinggi dan masing-masing sejarah yang begitu bernilai. Kami benar-benar merasa begitu malu dan maaf, menyinggung kepercayaan kalian, budaya dan tempat sakral dengan perlakuan menjijikkan. Kami tidak ingin menyinggung kalian dengan sengaja dan apa yang telah terjadi 100% bukti kurangnya pengetahuan dan tidak terdidiknya dari sisi kami. Kami ingin menggunakan media massa saat ini untuk mengedukasi orang-orang seperti kami dan menyebarkan kesadaran tentang disinformasi kultur. 

Kemudian di slide terakhir mereka kembali meminta maaf dengan menuliskan “PLEASE FORGIVE US (dengan emoticon hati yang terbelah)”.

Perilaku yang dianggap menyalahi sakralnya Gunung Bromo ini mendapat perhatian pihak Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS). Humas Syarif Hidayat mengatakan melalui pesan tulis pada Rabu (14/9/2022), bahwa pihaknya prihatin, kecewa dan menyayangkan kejadian yang dilakukan wisatawan  tersebut.

Menurutnya, buang air di sembarang tempatpun sudah masuk perlakuan yang tidak sopan. Apalagi di wisata Gunung Bromo, yang sangat terjaga kesakralan dan kesuciannya. “Selain tidak etis karena kencing di sembarang tempat, juga mencederai kesakralan lokasi yang dihormati oleh masyarakat Tengger,” ujarnya.

Wisatawan seharusnya bisa menghormati dan menjaga wisata Gunung Bromo. “Selain karena eksotikanya, lokasi tersebut juga disucikan atau dihormati oleh masyarakat Tengger, sehingga seyogyanya pengunjung atau siapapun juga yang berkunjung atau bertamu ke lokasi tersebut  menjunjung tinggi  dan menghormati kesakralan lokasi di Bromo,” tutur Syarif Hidayat. 

Muhammad Anshori yang tergabung dalam Forum Sahabat Gunung (FSG) turut menanggapi video bule pipis di bibir kawah Gunung Bromo itu. Ia menganggap tindakan dua turis itu adalah hal yang ceroboh. ”Saya pikir, tindakan itu ceroboh dan harus dipertanggung jawabkan dengan meminta maaf pada warga suku Tengger,” ucap pria yang karib disapa Ori ini.

Ia berpesan, para turis seharusnya bisa mengetahui adat istiadat tempat wisata yang hendak dikunjungi.  “Jadilah wisatawan yang bijak, dengan menghormati adat istiadat setempat,” ujarnya. (alv/why)


Share to