Turis Kapal Pesiar Disuguhi Tiga Seni Tari

Alvi Warda
Alvi Warda

Sabtu, 18 Feb 2023 15:20 WIB

Turis Kapal Pesiar Disuguhi Tiga Seni Tari

SAJIAN TARI: Turis saat disuguhi Tari Serampangan oleh empat penari dari Sanggar Mardi Budoyo di depan Museum Probolinggo.

PROBOLINGGO, TADATODAYS.COM - Suara sronen terdengar melengking dari halaman Museum Kota Probolinggo, Sabtu (18/2/2023) siang. Bertalu dengan gamelan, suara-suara itu mengiringi penampilan para penari Sanggar Mardi Budoyo menyuguhkan tiga seni tari pada turis kapal pesiar yang sedang singgah di Kota Probolinggo.

Dua puluh pemusik dan penari Sanggar Mardi Budoyo duduk bersila di ujung timur taman itu. Sekitar pukul 11.00 WIB, mereka menunggu kedatangan turis manca, yang berjumlah 232. Turis itu berasal dari Amerika, sedang singgah di Probolinggo dengan kapal pesiarnya.

Sebelum ke Museum Probolinggo, para pelancong lebih dulu turun dari kapalnya di Pelabuhan Tanjung Tembaga. Mereka kemudian mengunjungi Klenteng TITD Sumbernaga, Alun-alun Kota Probolinggo, dan Gereja Merah.

Sesampainya di Museum Probolinggo, mereka duduk mengitari para penari, yang tampil di bawah replika pesawat. Di taman itu pula, mereka menikmati makanan tradisional dan beberapa produk batik khas Kota Probolinggo.

MENARI: Tidak hanya menonton, para turis kapal pesiar yang singgah juga diajak menari bersama.

Begitu para turis sampai di museum, Sanggar Mardi Budoyo tampil. Mereka memilih Tari Serampang sebagai tari penyambutan. Tari itu berdurasi kurang lebih 10 menit.

Para turis asyik melihat dengan fokus. Beberapa turis memotret dan merekam suguhan tari tersebut. Mereka merekam 4 penari yang tampil.

Penari juga mengajak para turis untuk menari bersama. Mereka melingkarkan selendangnya ke leher turis, lalu mengajaknya menari bersama. 

Tarian usai, para pelancong tak lupa tepuk tangan. Bahkan, beberapa dari mereka menunjukkan raut muka kagum dan memberikan acungan jempol pada penari.

Lima menit kemudian mereka dipersilakan istirahat. Namun, tabuan gamelan, gong, dan tiupan sronen  tetap ditampilkan. Cuaca panas tidak membuat para pelancong berhenti menikmati musik tradisional itu.

Tarian kedua adalah Tari Bujang Ganong. Tarian yang berasal dari Ponorogo, Jawa Timur itu menampilkan dua orang penari. Mereka mengenakan baju tarian. Topeng dengan wajah raksasa, mata melotot, gigi bertaring menjadi ciri khas tarian ini.

Tari terakhir yang ditampilkan adalah tarian Barong Gepruk. Pada penampilan ini ada empat penari yang bermain. Ada yang bertugas sebagai pemegang pecut, dan tiga lainnya yang mengenakan barongan.

Yuyun Widowati, pendiri Sanggar Mardi Budoyo itu mengatakan, awalnya dirinya akan menampilkan tari Jaran Bodhag. Namun, keterbatasan waktu mengurungkannya. “Untungnya kita berlatih setiap Sabtu-Minggu,” katanya.

Kelincahan anak-anak Sanggar Mardi Budoyo yang bermarkas di Jl Ir Juanda, Kelurahan Tisnonegaran Kota Probolinggo itu sudah tidak diragukan lagi. Mereka sukses menampilkan tari-tarian.

Yuyun berharap, dengan adanya penampilan ini membuat semangat anak didiknya bertambah. Ia juga berharap Dinas Pariwisata Kota Probolinggo bisa mengundang lebih banyak pegiat seni yang ada di Kota Probolinggo. “Supaya sanggar-sanggar di Kota Probolinggo bisa berdaya,” ujarnya. (alv/why)


Share to