TWSL, Wisata Andalan Pelajar dan Keluarga

Mochammad Angga
Sabtu, 11 Apr 2020 22:41 WIB

MENARIK: Ketika masih dibuka untuk umum, banyak pengunjung membawa putra-putrinya ke TWSL untuk melihat satwa-satwa koleksi kebun binatang mini di Kota Probolinggo itu.
TWSL (Taman Wisata Studi Lingkungan) menjadi salah satu wisata yang kerap dikunjungi keluarga dan pelajar. Destinasi wisata yang terletak di Kelurahan Wiroborang, Kecamatan Mayangan ini merupakan hutan kota yang dibuka pada tahun 2006 lalu oleh Walikota HM Buchori.
Sejak dibuka, hingga kini TWSL telah menambah koleksi hewan dan tumbuhan yang dalat dinikmati pengunjungnya. Selain itu, pengunjung juga bisa sekedar duduk santai dan berteduh di bawah rindangnya berbagai macam pohon yang ditanam.
Menuju TWSL sangat mudah. Bagi pendatang yang berasal dari luar kota bisa melalui jl Panglima Sudirman ke arah Kota Situbondo Setelah perempatan Randupangger, pengunjung hanya perlu ke arah timur kurang lebih 500 m kemudian belok kiri dan menuju TWSL. Sesampainya di lokasi, tersedia area parkir untuk sepeda motor yang dikenai tarif 2.000 per kendaraan. Sementara untuk mobil atau bus bisa parkir di tepi jalan dengan tarif parkir yang sudah ditentukan.
Tiket masuk ke TWSL cukup terjangkau. Bagi orang dewasa, tiket masuk sebesar Rp 8.000 per orang sementara untuk anak-anak sebesar Rp 5.000 per orang. Tiket bisa dibeli melalui loket yang terletak di sebelah kiri pintu masuk. Di peak season atau musim puncak wisata, pengelola akan membuka loket hingg lebih dari satu untuk menhindari antrean yang mengular.
Masuk ke TWSL, pengunjung akan disuguhi area yang asri karena pohon-pohon yang ditanam di TWSL kini sudah tinggi dan lebatnya daun mampu meneduhkan. Di area sebelah kiri, ada sekelompok hewan dari jenis aves atau burung. Mulai merak, kakak tua, elang hingga kakatua raja. Di dekat area burung ada koleksi ular dan buaya yang dimiliki TWSL. Ada king cobra juga lho dan sejumlah ular phython. Sementara koleksi buaya ada buaya irian hingga buaya air tawar.
TWSL juga memiliki koleksi primata yang cukup beragam. Mulai dari simpanse, monyet, hingga sigung. Ada juga beruang madu asli Indonesia. Terbaru, TWSL mendapatkan sepasang singa dari Taman Safari Prigen. Hewan dengan nama latin Panthera Leo ini diberi nama Zera untuk singa jantan dan berbobot 149 kilogram. Sementara singa betina memiliki bobot 60 kilogram. Zera saat ini berusia 5 tahun dan yang betina dua tahun. Dalam sehari, kedua singa membutuhkan makan daging segar sekira 5-7 kilogram.
Menurut Wali Kota Probolinggo, Habib Hadi Zainal Abidin, beberapa waktu lalu, kedua singa yang melengkapi koleksi baru TWSL diharapkan menjadi wahana edukasi bagi anak-anak.

"Kami akan kembangkan dari satwa-satwa dan melengkapi semua yang dibutuhkan. Termasuk sarana-prasara yang memadai di TWSL. Karena TWSL ini salah satu destinasi wisata yang digemari pengunjung," tuturnya saat meninjau kedatangan kedua singa di TWSL.
BARU: Singa Afrika yang didatangkan dari Taman Safari Prigen ke TWSL menambah lengkap koleksi satwa yang selama ini ada.
Penghuni Bertambah, Dua Singa Afrika Jadi Hiburan Baru Pengunjung
UNTUK membuat pengunjung makin betah Pemkot menambah koleksi satwa di TWSL, yaitu Singa Afrika. Tak hanya satu, kali ini sepasang Singa berjenis kelamin jantan dan betina didatangkan dari Taman Safari Prigen pada Kamis, (06/02) Sore hari.
Ivan Candra, Kurator Satwa Prigen mengatakan kedatangan kedua singa dengan nama latin Panthera Leo ini merupakan hasil kerja sama antara Taman Safari Prigen dengan TWSL. Kerjasama yang terjalin diberi nama Breeding Alone yaitu bila kedua singa itu memiliki anak, bayi singanya akan dirawat di TWSL.
"Nantinya perkiraan 5 tahun kami akan evaluasi hasil dari penangan di TWSL. Sudah kami pilihkan untuk kedua singa ini. Yang mana, kedua singa ini bukan sebagai saudara. Setelah satu tahun kemungkinan kedua singa ini bisa dikembangbiakkan atau dikawinkan," jelas Ivan.
Ivan Candra menambahkan, singa jantan bernama Zera memiliki bobot 149 kilogram dan singa betina memiliki bobot 60 kilogram. "Zera sekarang usiaya 5 tahun dan yang betina dua tahun. Asupan makanan berupa daging segar sekira 5-7 kilogram," ujarnya setelah kedua singa dilepaskan di sangkarnya.
Sementara itu salah satu pengunjung, Deva, 37, yang datang bersama keluarganya mengatakan, sengaja ke TWSL untuk menyaksikan sepasang singa itu. "Saya baru kesini. Bagus sih menurut saya ada dua ekor singa. Saya juga ingin melihat nanti untuk perkembangbiakannya," tuturnya. (ang/hvn)




Share to
 (lp).jpg)