Upacara Melasti Jelang Hari Raya Nyepi di Kabupaten Lumajang

M. David Firmansyah
M. David Firmansyah

Sunday, 03 Mar 2024 18:02 WIB

Upacara Melasti Jelang Hari Raya Nyepi di Kabupaten Lumajang

UPACARA MELASTI: Sesaji dilempar ke laut dengan maksud pembersihan pada manusia dan alam.

LUMAJANG, TADATODAYS.COM - Umat Hindu Kabupaten Lumajang menggelar upacara Melasti, dalam rangka menyambut Hari Raya Nyepi. Upacara ini dilangsungkan di Pantai Watu Pecak, Kecamatan Pasirian, Lumajang, Minggu (3/3/2024) pukul 10.00 WIB.

Upacara Melasti biasa dikenal dengan menyucikan diri. Dalam rangkaian acara tersebut, masyarakat berangkat dengan berbondong-bondong dari Pura Mandhara Giri Agung Semeru Senduro menuju Pantai Watu Pecak.

Sebelum menuju pesisir pantai, masyarakat berkumpul di lapangan untuk melakukan ritual bersama dengan khidmat. Diiringi dengan sejumlah tarian oleh kalangan wanita dan ritual diselingi dengan ketukan musik dari gong dan kenong di beberapa titik. Setelah itu, masyarakat mengarak sesaji yang telah disiapkan menuju ke laut.

Tercatat, lebih dari 3.000 umat Hindu termasuk masyarakat dari Kecamatan Sumber, Kabupaten Probolinggo terlihat memenuhi pesisir pantai selatan tersebut. Kemudian, Larung Sesaji atau sesembahan dari hasil bumi dilemparkan ke laut dengan maksud membuang segala karma buruk pada diri manusia. Ini biasa dikenal dengan Buana Agung (segala hal kurang baik dari alam) dan Buana Alit (segala hal kurang baik dari manusia).

"Upacara Melasti yang diselenggarakan saat ini bertujuan untuk pembersihan diri. Membuang segala sesuatu yang kurang baik pada manusia. Selain itu, pembersihan juga bermaksud membuang kotoran yang berasal dari alam semesta" ungkap Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Kabupaten Lumajang Teguh Widodo.

Sementara itu, upacara Melasti juga dilakukan di wilayah bagian selatan, seperti di Kecamatan Pronojiwo, Kecamatan Tempursari, dan masyarakat Ampelgading Kabupaten Malang.

"Umat Hindu lain di Kecamatan Pronojiwo, Tempursari, dan Ampelgading Kabupaten Malang juga menggelar Melasti," jelasnya

Selain itu, arca atau monumen berbentuk singgasana yang diarak masyarakat Hindu tersebut untuk disucikan dengan Amerta Kamandalu ing Tele Segara (mengambil air suci di lautan samudra). Kemudian, masyarakat juga sangat antusias bersuci dengan membasuh muka dan anggota badan dengan air laut. (dav/why)


Share to