Usung Konsep Baru karena Pandemi Covid-19, Banyuwangi Festival Resmi Diluncurkan

Febri Wiantono
Febri Wiantono

Wednesday, 17 Feb 2021 19:25 WIB

Usung Konsep Baru karena Pandemi Covid-19, Banyuwangi Festival Resmi Diluncurkan

DILAUNCHING: Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas meluncurkan Banyuwangi Festival. Konsep yang diusung yakni colorfull hybrid concept.

BANYUWANGI, TADATODAYS.COM - Pemkab Banyuwangi resmi meluncurkan Banyuwangi Festival. Karena dilaksanakan dalam situasi pandemi covid-19, pemkab mengusung konsep baru yakni dengan Colorfull Hybrid Concept.

Launching sendiri digelar di pendapa Sabha Swagata Blambangan, Rabu (17/02/2021). Pada peluncurannya itu, sejumlah trailer pertunjukkan ditampilkan. Di antaranya tari Gandrung.

Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas menjelaskan, konsep hybrid dalam pelaksanaan Banyuwangi Festival ini memadukan even offline dan online.

“Hari ini kita menghadapi situasi sama sekali baru, sehingga kita memulai dengan teknologi baru, cara baru yang disebut dengan colorfull hybrid concept. Kalau ini sukses, maka Banyuwangi Insyaallah menjadi kabupaten pertama yang menyelenggarakan festival dengan konsep hybrid,” kata Anas -sapaan akrabnya -.

Anas berkata, pandemi hendaknya tidak membatasi even seni dan budaya. Seperti halnya Banyuwangi Festival. Pihaknya yakin, dengan inovasi baru yang ditawarkan itu, even seni budaya tetap terlaksana.

“Bagi Banyuwangi, konsep hybrid bukan soal keren-kerenan, dulu-duluan. Tetapi karena ini solusi bagaimana agar UMKM kami bisa bergerak, penampilan kebudayaan ini bisa terus berlangsung. Kemudian bisa dilihat oleh masyarakat di seluruh dunia lewat pertunjukan seperti ini,” ungkapnya.

Dengan konsep hybrid, masyarakat tetap bisa menikmati dari rumah berbagai pertunjukan yang ada di Banyuwangi Festival. Mulai dari seni budaya, wisata hingga event lainnya.

“Bukan hanya itu, mereka bisa belanja UMKM dan memilih tempat duduk ketika menonton bisa dari rumah. Misalnya nanti ada konser jazz sama konser festival Gending Banyuwangi. Mereka bisa memilih nanti, oh saya duduk di sini sudutnya. Jadi bisa mengalami seperti menonton sebuah live konser,” cerita Anas.

Anas mengungkapkan, konsep hybrid ini merupakan strategi marketing baru di tengah pandemi untuk mendongkrak keinginan orang untuk datang ke Banyuwangi. “Ini tentu akan mendorong orang untuk punya virtual experience, dan itu pasti pada waktunya orang ingin datang,” ujarnya.

Senada dengan itu, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Banyuwangi M Yanuarto Bramuda mengatakan, masyarakat bisa mengakses kegiatan itu melalui aplikasi Banyuwangi Tourism.

“Orang kapan saja mau lihat pertunjukan hari ini bisa dicek nanti di video-video yang sudah ada. Di dalam aplikasi ini kita juga bisa foto. Jadi foto di tempat seakan-akan ada di festival itu, karena kita siapin kamera. Dan itu semua menggunakan online atau virtual,” katanya.

Cara mengakses aplikasinya juga cukup mudah. Tinggal meng-klik dan mengikuti petunjuknya. Dalam festival tersebut, pengunjung bisa masuk dan menjelajahi seni budaya yang diinginkan. (peb/sp)


Share to